I. PENDAHULUAN
IV. BAHASAN
Praktikum ini memberikan gambaran bagaimana cara sapi beradaptasi dengan lingkungannya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan 2 sapi yang akan digunakan sebagai pengamatan. Tentukan jenis kelaminnya, umurnya dan pemilik sapi tersebut. Setelah itu mulai pengamatannya. Pengamatan dilakukan 2 kali, pertama dilakukan pada pagi hari, karena suhu lingkungan masih dingin. Pengamatan kedua dilakukan pada siang hari, karena suhu lingkungan sudah mulai panas. Dilakukan 2 kali pengamatan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang terjadi pada tubuh sapi.
Pada sapi pertama, pengamatan di pagi hari didapatkan data sebagai berikut : nafas = 19 kali / menit
Pulsus = 46 detak / menit
Suhu = 35,5 oC
Pada sapi kedua, pengamatan di pagi hari didapatkan data sebagai berikut :
Nafas = 21 kali / menit
Pulsus = 50 detak / menit
Suhu = 37 oC
Pada sapi pertama, pengamatan di siang hari didapatkan data sebagai berikut :
Nafas = 29 kali / menit
Pulsus = 56 detak / menit
Suhu = 37,5 oC
Pada sapi kedua, pengamatan di siang hari didapatkan data sebagai berikut :
Nafas = 30 kali / menit
Pulsus = 60 detak / menit
Suhu = 38 oC
Dari data tesebut menunjukkan bahwa semakin siang, suhu tubuh sapi semakin meningkat, ini dikarenakan sapi sedang beradaptasi menyesuaikan lingkungan, begitu juga denyut jantungnya semakin cepat. Dan juga nafasnya semakincepat.
Sapi pada suhu dingin menyesuaikan diri dengan mengurangi frekuensi nafasnya agar menjaga suhu tubuh,dan juga tidak terlalu cepat detak jantungnya. Sebaliknya sapi pada suhu tinggi menyesuaikan suhu tubuhnya dengan mengeluarkan suhu tubuh dengan banyak nafas atau mempercepat nafas, dan detak jantungnya. Umur sapi juga mempengaruhi nafas, pulsus, dan suhu. Pada sapi yang lebih tua nafas lebih cepat, detak jantung lebih cepat dan suhu tubuh lebih tinggi.
V. SIMPULAN
Dari hasil praktikum yang didapat, dapat disimpulkan sebagai berikut. Sapi menyesuaikan diri pada suhu dingin dengan mengurangi frekuensi nafasnya agar menjaga suhu tubuh, dan juga tidak terlalu cepat detak jantungnya. Sebaliknya sapi pada suhu tinggi menyesuaikan suhu tubuhnya dengan mengeluarkan suhu tubuh dengan banyak bernafas. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh umur, semakin tua maka frekuensinya akan semakin meningkat pula.
KEPUSTAKAAN
Siswanto. 2009. Bahan Ajar Fisiologi. Laboratorium Fisiologi Universitas udayana. Denpasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar