Sabtu, 02 Juli 2011

fisiologi (PROSES PENGGUMPALAN DARAH (KOAGULASI), PENDARAHAN, DAN LAJU ENDAP DARAH (LED = ESR = ERYTHROCYTE SEDIMENTATION RATE)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER

PROSES PENGGUMPALAN DARAH (KOAGULASI), PENDARAHAN, DAN LAJU ENDAP DARAH (LED = ESR = ERYTHROCYTE SEDIMENTATION RATE)

oleh

Dyah Ayu Sismami

NIM : 0809005041

Anggota kelompok : A 6

LABORATORIUM FISIOLOGI VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2005


PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha esa atas kuasanya, sehingga dapat diselesaikannya tulisan laporan ini dengan baik.

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas atas selesainya dilakukannya praktikum di laboratorium fisiologi veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Univ. Udayana.

Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan dari tulisan ini, dan tak lupa penulis ucapkan banyak terikasih.

Denpasar, 29 oktober 2008

Hormat saya

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Judul Halaman

Halaman Judul .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN ............................................................................................

II. MATERI DAN METODE ...............................................................................

III. HASIL PRAKTIKUM .....................................................................................

IV. BAHASAN ....................................................................................................

V. SIMPULAN ....................................................................................................

KEPUSTAKAAN .................................................................................................

iii

I. PENDAHULUAN

Proses penggumpalan darah sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor intrinsik (mis. fibrinogen, protrombin, proconvertin dll) dan ekstrinsik darah (mis. tromboplastin jaringan, . tromboplastin pembuluh, luka, permukaan kasar/halus, suhu lingkungan, pengenceran, dan bahan antikoagulas dll.) Permukaan kasar, suhu lungkungan panas, dan pengadukan mempercepat penggumpalan, sedangkan permukaan halus, suhu lingkungan dingin, dan pengenceran menghambat proses koagulasi. Sementara itu antikoagulan seperti EDTA, heparin, natrium sitrat/oxalat akan menghentikan proses koagulasi.

Waktu pendarahan merupakan suatu ukuran dari proses hemostasis dan proses koagulasi, ini tergantung dari efisiensi tenunan fibrin dalam mempercepat koagulasi, fungsi pembuluh kapiler, dan pada trombosit. Ukuran luka tidak kalah pentingnya dalam kaitannya dengan cepat dan lambatnya proses pendarahan.

Laju endap darah atau BSR (Blood Sedimentation Rate) merupakan kecepatan pengendapan butir darah merah berdasarkan waktu tertentu (biasanya jam). Waktu LED meningkat (laju makin lama) bilaterjadi penyakit seperti defisiensi besi, eritrosit rapuh/tua, pengenceran darah dll.).

Maksud dan tujuan praktikum ini adalah mempelajari cara-cara mengukur waktu penggumpalan, waktu pendarahan, kecepatan pengendapan eritrosit, serta mempelajari proses penggumpalan darah dan faktor yang mempengaruhiya.

II. Materi dan metode

Alat dan bahan :

· Seekor ayam (jtn atau btn)

· Vaccinostyle, kapas, alkohol 70%

· Kertas sarang, pipa mikrokapiler

· Tabung Westergren dengan raknya

· Tabung reaksi dan raknya

· Silet

· Natrium sitrat 3.8%

· Timer

· Heparin, EDTA, Na-oxalat 1%

· Es batu, air hangat

· Vaselin

· NaCl 0.9%

Metode :

- koagulasi dan pendarahan : pengamatan makroskopis langsung

- LED : pengendapan dengan tabung Wintrobe

III. Tata kerja

a. Koagulasi darah

1. Menyediakan 6 buah tabung reaksi yang kering dan bersih lalu diberi nomor urut dari 1-6

2. Dikerjakanlah pada masing-masing tabung seperti berikut ;

a. Diberi heparin 5 tetes

b. Didinginkan dalam air es

c. Diberi Na oxalat 5 tetes atau EDTA 5 tetes

d. Diberi larutan NaCl 0.9%1 ml

e. Dibiarkan kosong

f. Diolesi dengan vaselin pada permukaan dalam tabung.

3. Membawa semua tabung keluar lab (dikerjakan di luar). Dipersiapkan pengambilan darah ayam dengan jalan menyembelih pada vena jugularis (leher bag. samping) dengan silet. Darah ditampung ditiap-tiap tabung kira-kira 2 ml darah ayam. Posisi tabung harus tegak, dan dihindari sentuhan darah dengan dinding tabung sebelah dalam.. Ditaruh pada rak tabung , kecuali pada tabung a, c, dan d dicampur terlebih dahulu dengan cara dibolak-balik

4. Mencatat waktunya mulai darah masuk ke dalam tabung sampai terjadi koagulasi, di masing-masing tabung. Untuk mengetahui sudah koagulasi tabung dibolak-balik setiap 15 detik.

b. Penetapan waktu koagulasi

1. Mengeluarkan darah dari ujung jari praktikan dengan cara menusuk dengan vaccinostyle pada ujung jari manis yang sebelumnya didisinfeksi dengan alcohol 70%. Lalu disentuhkan (ditempelkan) ujung pipa mikrokapiler pada tetes darah yang keluar. Ditunggu sampai pipa mikrokapiler penuh. Diusahakan posisi pipa menurun dari arah ujung jari.

2. Dicatat waktunya saat darah masuk ke dalam pipa, lalu pipa kapiler digenggam dengan tangan (untuk mempertahankan pada suhu badan), Ditunggu 2 menit, lalu diperiksa apakah darah dalam pipa sudah menggumpal dengan jalan mematahkan pipa sepanjang 1 cm dengan ujung kuku.

3. Diulangi setiap 0.5 menit sampai didapatkan darah telah menggumpal (ditandai patahan pipa menggantung satu sama lain.

4. Waktu antara darah masuk sampai terjadi penggumpalan adalah waktu koagulasi (rata-rata 4 - 5 menit).

c. Penetapan waktu pendarahan

1. Membuat tetes darah seperti pada nomor b (dicatat waktunya saat darah mulai keluar dari luka.)

2. Mengisap atau menyentuh darah yang keluar dari luka dengan kertas saring. Diulang terus sampai tidak lagi terdapat noda darah pada kertas saring. Dicatat waktunya.

3. Waktu pendarahan adalah waktu mulai terjadinya tetes darah pertama sampai tidak ada noda lagi pada kertas saring. Cobalah bandingkan dengan grup lain.

d. Laju endap darah (Demontrasi dikerjakan oleh staf)

1. Mengatur sedirak ke dalam posisi tegak lurus, yaitu dengan memutar baut pada ketiga kaki sedirak sampai mata kucing tepat pada posisi sentral.

2. Dilakukan pengenceran darah :

a. Bagian I : tanpa pengenceran ( kontrol )

b. Bagian II : diencerkan dengan perbandingan 1 bagian darah dengan 2 bagian larutan fisiologis

c. Bagian III : diencerkan dengan perbandingan 1 bagian darah dengan 4 bagian larutan fisiologis

3. Menentukan kadar (prosentase) darah setelah pengenceran (bila darah murni dianggap 100%

4. Contoh darah tersebut dimasukan ke dalam tabung westergren pada raknya sampai tanda miniskus. Lalu dibiarkan berdiri tegak sehingga eritrosit mengendap.

5. Mengamati berapa mm turunnya eritrosit setelah 30, 60, dan 90 menit.(itulah laju endap darah).

IV. Hasil

a. Waktu koagulasi

No

Perlakuan

Waktu koagulasi (menit)

Keterangan

1

EDTA powder

_

Merupakan anti koagulan sehingga darah tidak menggumpal

2

Idinginkan dalam air es

00.00.49.19

Menggumpal tapi agak lama karena dingin memperlambat koagulasi

3

Na oxalat 5 tetes

_

Merupakan anti koagulan sehingga darah tidak menggumpal

4

Diberi larutan NaCl 0.9%1 ml

00.00.28.90

Terjadi koagulasi atau menggumpal

5

Dibiarkan kosong

00.00.49.01

Menggumpal lambat karena permukaan tabung halus

6

Diolesi dengan vaselin

00.00.14.98

Menggumpal cepat karena permukaan dengan vaselin kasar

7

Dipanaskan dalam air panas

00.00.09.56

Menggumpal cepat karena panas mempercepat koagulasi

d. Laju Endap Darah

NO

Perlakuan

mm/1 jam

1

1 bag darah

6 mm/ 1 jam

2

1 bag darah + 2 bag NaCl fis.

8 mm/ 1 jam

3

1 bag darah + 4 bag NaCl fis.

9 mm/ 1 jam

V. PEMBAHASAN

Kemampuan darah untuk mengadakan kogulasi bila darah itu keluar dari pembuluh darah. Darah cair itu makin lam makin kental sepertiagar-agar, lalu lebih padat dan kemudian lebih padat dan kemudian megkerut karena terbentuk anyaman fibrin.

Proses koagulasi secara ringkas sebagai berikut

Prothrombin – anti-prothrombin + thrombokinase prothrombin

Prothrombin + ion Ca thrombin

Thrombin + fibrinogen fibrin/menggumpal/koagulasi

Koagulasi adalah proses pembekuan darah. Proses pembekuan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor intrinsic ( misalnya fibrinogen, protrombin, proconvertin) dan ekstrinsik darah ( misalnya tromboplastin jaringan, tromboplastin pembuluh, luka, permukaan kasar atau halus, suhu lingkungan, pengenceran, dan bahan anti koagulasi). Dalam percobaan kami akan dibuktikan bahan apa saja yang memperlambat, mempercepat dan menghentikan koagulasi. Hasil percobaan kami tabung 1 dan 3 tadak membeku karena EDTA dan Na-oxalat merupakan zat anti koagulan. EDTA menghambat kerja trombin, sedangkan Na oksalat mengikat Ca.Tabung 2 dan 5 memperlambat koagulasi yaitu didinginkan dalam air dingin dan dibiarakan kosong. Tabung 4,6 dan 7 mempercepat koagulasi yaitu larutan NaCl 0.9%1 ml, diolesi dengan vaselin dan dipanaskan dalam air panas.

Percobaan kedua yaitu Laju endap darah atau BSR ( Blood Sedimentation Rate) yaitu merupakan kecepatan pengendapan butir darah merah berdasarkan waktu tertentu. Pada percobaan kami perlakuan pertama tanpa pengenceran dalam tabung westergren yaitu kecepatannya 6 mm/ 1 jam. Pada tabung kedua diencerkan dengan perbandingan 1 bagian darah dengan 2 bagian larutan fisiologis yaitu kecepatannya 8 mm/ 1 jam. Tabung ketiga diencerkan dengan perbandingan 1 bagian darah dengan 4 bagian larutan fisiologis yaitu kecepatannya 9 mm/ 1 jam.

Pengenceran bisa mempercepat LED karena dengan pengenceran,konsentrasi darah merah menjadi lebih rendah daripada cairan. Hal ini menyebabkan LED semakin mening

VI. SIMPULAN

Koagulasi merupakan proses pembekuan darah. Faktor yang mempercepat koagulasi yaitu benda dengan permukaan kasar, pengadukan, pemanasan, perluasan permukaan. Faktor yang memperlambat koagulasi yaitu benda dengan permukaan halus, didinginkan dan pengenceran. Faktor yang menghentikan koagulasi yaitu zat anti koagulan misalnya heparin, EDTA, na oxalat.

Laju endap darah merupakan kecepatan pengendapan butir darah merah berdasarkan waktu tertentu. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu semakin banyak larutan fisiologis yang ditambahkan maka semakin cepat laju endap darahnya.

KEPUSTAKAAN

Siswanto. 2008. Bahan Ajar Fisiologi. Laboratorium Fisiologi Universitas udayana. Denpasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar