Selasa, 25 Oktober 2011

INSEKTA

KELAS

INSEKTA

.

Kelas insekta, stadium dewasa tubuhnya tersusun oleh segmen-segmen dan dapat dibedakan menjadi : (1) Kepala, (2) Torak dan (3) Abdomen

1. KEPALA

Kepala secara umum tersusun oleh 6 segmen yang telah menyatu, berbentuk bulat telur atau seperti kapsul yang tersusun oleh banyak lempeng (“plate” atau “sklerites”). Pada kepala ditemukan :

  • Sepasang Mata (jika ada) terletak lateral (samping) diatas pipi, terdiri dari sepasang mata majemuk, kalau jaraknya sempit dikenal “holoptic” (umumnya ditemukan pada insekta jantan) dan jika jaraknya lebar dikenal “dichoptic (umumnya ditemukan pada insekta betina). Selain itu juga akan ditemukan mata tunggal (“ocelli”) yang berbentuk segitiga pada dorsum atau vertex

  • Sepasang Antena yang bersegmen dan sangat penting untuk patokan identifikasi, terletak diantara atau didepan mata majemuk, bentuknya sangat bervariasi, beberapa ada memanjang dan tersusun oleh banyak segmen (nyamuk), pendek dan gemuk (lalat), antenanya seringkali memiliki rambut : plumose (berambut banyak) ditemukan pada yang jantan dan pilose (berambut sedikit) ditemukan pada yang betina, dan beberapa diantaranya memiliki arista (rambut seperti bulu)

  • Alat-alat mulut juga penting untuk identifikasi, bentuknya sangat beragam, secara umum yang terpenting : Mandibula dan Palpus maksilaris. Tergantung kegunaannya, alat mulut dipergunakan untuk merobek, menghisap cairan (lalat rumah) dan ada yang memiliki pisau (nyamuk).

2. TORAK (Dada)

Torak tersusun oleh tiga segmen diberi nama : (1) Protorak (Pronotum) di sebelah anterior (2) Mesotorak (Mesonotum) bagian tengah dan (3) Metatorak (metanotum) di posterior. Setiap segmen dari torak, memiliki tanda menciri (karakteristik) yaitu ditemukannya sepasang kaki yang beruas-ruas (bersegmen). Selain ditemukan kaki, pada Mesotorak dan Metatorak ditemukan sepasang sayap (sesuai dengan namanya : Diptera, di = 2 dan ptera = sayap), tetapi ada juga yang tidak memiliki sayap.

Kaki tersusun oleh beberapa segmen antara lain : (1) Koksa, (2) Trohanter, (3) Femur, (4) Tibia dan (5) Tarsus. Tarsus tersusun oleh beberapa ruas (biasanya lima) dan ujungnya seringkali dilengkapi dengan cakar.

Sayap, normalnya ada 2 pasang (Diptera) yang terletak pada Mesotorak dan Metatorak, tetapi pada Lalat dan Nyamuk pasangan sayap yang terletak pada metatorak mereduksi dan berubah bentuk menjadi halter yang berfungsi keseimbangan pada saat terbang. Sayap ditopang oleh rangka disebut vena yang merupakan tuba premitif atau trakea. Vena menyokong secara memanjang dan menyilang, daerah diantara vena disebut sel. Susunan vena dan bentuk sel sangat penting untuk identifikasi

3.ABDOMEN (PERUT)

Abdomen tersusun oleh lebih dari 11 segmen, segmentasinya sangat jelas dan tembus pandang (transparan). Pada ujung akhir dari segmen abdomen mengalami perubahan menjadi alat kelamin luar atau alat meletakkan telur.

Jenis kelamin insekta terpisah (jantan dan atau betina), setelah kawin insekta betina akan bertelur atau mengeluarkan larva tergantung jenisnya. Dari dalam telur akan keluar larva, setelah itu mengalami 3 kali atau lebih perkembangan larva (ekdisis), kemudian baru memasuki stadium pupa dan akhirnya dewasa. Siklus hidup, (perkembangan telur, larva, pupa dan dewasa) mengalami perubahan bentuk yang menciri (karakteristik) disebut Metamorfosis

Metamorfosis pada insekta ada :

1. Tidak lengkap (sederhana, holometabolous) : dimana insekta muda nampak serupa benar dengan yang dewasa (imago), bila memiliki sayap berkembang dari tunas ekternal (devisi ekso-pterygota) mencakup : capung, belalang, jengkrik, kacuak, rayap, kutu, kutu buku

2. Lengkap (sempurna, hemimetabolous): insekta muda agak mirip cacing (sama sekali berbeda dengan dewasanya). Bentuk muda disebut larva, berubah menjadi pupa di dalam air dan akhirnya dewasa, bila memiliki sayap berkembang dari tunas internal (devisi Endo-pterygota), meliputi : undur-undur, lalat, kalajengking, ngengat, kupu-kupu, nyamuk, pinjal, tawon, lebah dan kumbang.

SISTEMA, DIGESTI (pencernaan), dapat dibedakan menjadi 3 daerah utama : Stomodaeum (usus depan) terdiri darai mulut, faring, esophagus, proventrikulus dan ventrikulus. Mesenteron (usus tengah), kadang-kadang memiliki lambung, sekum yang mengarah ke depan Proktodaeum (usus belakang), terdiri dari rectum dan anus. SEKRESI (pengeluaran) menggunakan buluh-buluh malpighi. SIRKULASI (Peredaran darah) jantung merupakan sebuah buluh dorsal yang terbuka pada kedua ujungnya, terdapat didalam hemosel yang dapat memompa darah menuju kepala. RESPIRASI menggunakan trakea (yaitu buluh-buluh internal yang membawa udara dari spirakulum. NERVOSA terdiri dari otak atau ganglion supra-esofageal didalam kepala diatas esophagus, sebuah ganglion sub-esofageal, sepasang batang saraf ventral, pada setiap segmen. REPRODUKSI, jantan memiliki sepasang testis seterusnya memiliki sepasang vasa defrensia yang melewati sepasang kelenjar vesica seminalis, menuju ductus ejekulatorius yang memasuki penis dan bermuara keluar melalui gonoporus. Betina memiliki sepasang ovarium, selanjutnya melalui sepasang oviduk lateral menuju oviduk gabungan, vagina dan akhirnya ke ovipositor.

KLASIFIKASI

Klasifikasi kelas insekta menurut Richards dan Davies (1977) dalam buku Soulsby (1982) sebagai berikut : Kelas Insekta memiliki 2 Sub-Kelas : (1) Apterygota dan (2) Pterygota

Sub-kelas Apterygota, memiliki 4 Ordo : (1) Thysaria, (2) Protura, (3) Diplura dan (4) Collembola yang kesemuanya tidak penting untuk kedokteran hewan

Sub-kelas Pterygota, memiliki 2 devisi : (1) Exo-pterygota dan Endo-pterygota.

Sub-kelas

PTERYGOTA

Sub-kelas Pterygota, memiliki 2 devisi antara lain : (1) Exopterygota dan (2) Endopterygota, perbedaan kedua devisi ini seperti dibawah ini :

Devisi

EXOPTERYGOTA

Devisi

ENDOPTERYGOTA

· Kalau memiliki sayap berkembang dari tunas sebelah luar.

· Metamorfosis sederhana, jarang memiliki stadium pupa.

· Memiliki 10 Ordo antara lain :

  1. Orthoptera (Belalang, kecoak)
  2. Dermaptera (Earwing)
  3. Plecoptera (lalat batu)
  4. Isoptera (anai-anai, rayap)
  5. Psocoptera (kutu buku)
  6. Mallophaga (Kutu penggigit = “biting lice”)
  7. Siphunculata (Anoplura), kutu penghisap (“sucking lice”)
  8. Odonata (dragon-flies)
  9. Thysanoptera (Thrips)
  10. Hemiptera (kutu busuk)

Dari 10 ordo yang ada, hanya ordo (Mallophaga dan Siphunculata (Anoplura) yang terpenting untuk kedokteran hewan yang akan dibahas lebih lanjut.

· Kalau memiliki sayap berkembang dari tunas sebelah dalam.

· Matamorfosenya lengkap, memiliki stadium pupa.

· Memiliki 6 Ordo, antara lain :

  1. Coleoptera (Kumbang)
  2. Hymenoptera (Lebah dan Tawon)
  3. Lipidoptera (Kupu-kupu, Ngengat)
  4. Neuroptera (Sayap menyusur “lace wings”)
  5. Siphonaptera (Aphaniptera) (Pinjal)
  6. Diptera (Lalat dan Nyamuk).

Dari 6 Ordo yang ada, hanya ordo Siphonaptera dan Diptera yang terpenting untuk kedoktaran hewan yang akan dibahas lebih lanjut

Devisi exopterygota

ORDO MALLOPHAGA

(Kutu Penggigit)

Ordo Mallophaga merupakan kutu penggigit (“biting lice” ), diperkirakan ada 3.000 spesies kutu yang telah teridentifikasi, 40 diantatanya menginfestasi unggas.

CIRI – CIRI UMUM :

· Tubuhnya pipih atas-bawah (dorso-ventral)

· Ukuran dan warnanya sangat bervariasi.

· Bersifat “Host spesifik” hanya bisa menginfestasi hewan tertentu dan pada tempat yang tertentu pula.

· Tidak tahan hidup normal diluar tubuh hospes lebih dari 2-4 hari, berparasit pada mamalia dan burung.

· Makanannya material epidermis, keratin bulu dan dapat hidup pada kultur secara in-vitro

MORFOLOGI

Kepala, besar, lebarnya minimal sama atau pada umumnya lebih lebar dibandingkan toraknya. Ditemukan sepasang antena berukuran pendek yang tersusun oleh 3 – 5 segmen, mata mereduksi atau tidak ada. Alat mulut yang perlu mendapat perhatian adalah : Palpus Maksilaris dan Mandibula yang mengalami pengerasan dan berfigmen

Torak, segmentasinya tidak jelas, tidak memiliki sayap. Mesotorak dan Metatorak mengalami penggabungan menjadi satu bagian. Tarsus tersusun oleh satu atau dua segmen dan setiap ujungnya berisi satu atau dua cakar (satu cakar jika hidup pada mamalia, atau dua cakar jika hidup pada unggas)

Abdomen, ditemukan 6 pasang spirekel

SIKLUS HIDUP

Metamorfosis tidak lengkap (sederhana), kutu betina bertelur (telur memiliki operculum), dilekatkan pada bulu atau rambut, selanjutnya terjadi perkembangan didalam telur dan kelurlah nimfa. Nimfa mengalami 3 kali menyilih (ekdisis) (Nimfa I menjadi Nimfa II dan Nimfa III) dan selanjutnya berkembang menjadi dewasa. Lama siklus hidup berbeda-beda diantara jenis kutu penggigit, dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. CARA PENULARAN, umumnya secara kontak langsung antara ternak terinfestasi dengan ternak sehat, tetapi kadang-kadang juga bisa melalui alat kandang dan bahkan manusia yang bekerja pada peternakan

Klasifikasi, Ordo Mallophaga memiliki 3 Sub-ordo antara lain : (1) Amblycera, (2) Ischinocera dan (3) Rhynchophthirina

Sub-ordo

AMBLYCERA

Sub-ordo

ISCHINOCERA

Sub-ordo

RHYNCHOPHTHIRINA

Kepala, lebih lebar atau minimal sama di-bandingkan lebar torak dan berbentuk kurva dibagian anterior

Antenanya berbentuk alat pemukul disembunyikan pada celah diatas kepala sehingga kadang-kadang tidak nampak, tersusun oleh 4 – 5 segmen & segmen yang ke-3 benbentuk batang

Palpus maksilaris kalau ada berukuran kecil, tersusun oleh 2 – 5 segmen

Mandibula menutup secara vertikal

Torak, segmentasinya masih jelas terlihat

Berparasit pada mamalia dan burung.

Tarsus yang berparasit pada burung memiliki 2 cakar dan pada mamalia satu cakar

Genus yang penting antara lain :

(1)Menopon,

(2)Holomenopon,

(3)Menacanthus (Eome

menacanthus)

(4) Trinoton

Kepala, lebih lebar atau minimal sama di-bandingkan lebar torak dan berbentuk kurva dibagian anterior

Antenanya berbentuk benang halus “filiform” dan nampak dibagian sisi dari kepala dan tersusun oleh 3 segmen (pada mamalia) dan 5 segmen (pada burung)

Tidak memiliki palpus mak silaris dan barangkali berubah menjadi antenna

Mandibula menutup secara horizontal

Torak, 2 segmen terakhir bergabug

Abdomen, segmen 1 dengan 2 dan 9 dengan 10 mengalami peng-gabungan serta segmen ke-11 tidak kelihatan.

Berparasit pada mamalia dan burung

Genus yang penting antara lain :

(1) Cuclotogaster

(2) Lipeurus

(3) Goniodes

(4) Goniocotes

(5) Chelopistes

(6) Columbicola

(7) Anaticola

Kepala memiliki bagian yg memanjang disebut Rostrum dan Madibula terletak pada ujung Rostrum

Abdomen segmentasinya tidak jelas

Berparasit pada gajah dan

Sejenis babi.

Hanya memiliki satu Familia HAYMATOMYZIDAE

dan mempunyai dua

Spesies:

(1)Haematomyzuz elephant-

tis, menginfestasi gajah

India dan Afrika

(2) Haematomyzus hopkin-

si, menginfestasi “wart-

hogs” (sejenis babi)

SUB-ORDO

AMBLYCERA

SPESIES PADA UNGGAS

1. Menopon gallinae, sinonim Menopon pallidum, merupakan kutu tangkai bulu pada unggas, bergerak cepat, berwarna kuning muda, berukuran kecil, palpusnya kecil dan antenanya tersusun oleh 4 segmen. Kutu jantan berukuran panjang 1,71 mm dan betina 2,04 mm, setiap segmen abdomen disebelah dorsal berisi satu baris bulu “bristles” , menginfestasi unggas antara lain : ayam, bebek dan merpati. Telur diletakkan secara berkelompok didalam bulu

2. Menopon phaeostomum, merupakan kutu tangkai bulu, menginfestasi merak

3. Holomenopon leucoxanthum, kutu jenis ini secara percobaan telah terbukti menyebabkan bulu basah pada bebek dan berpredileksi pada sebagian besar tubuh bebek

4. Menacanthus (Eomenacanthus) stramineus, sininom (Menopon biseriatum), kutu berwarna kuning, berpredileksi pada kulit yang bulunya tidak terlalu lebat, seperti pada : dada, paha, sekeliling anus dari ayam, kalkun dan merak. Makanannya adalah sisik epidermis, remukan bulu, eksudat, yang perlu diperhatikan adalah palpus maksilaris dan antenanya tersusun oleh 4 segmen, Kutu jantan panjangnya 2,8 mm dan betina 3,3 mm, setiap segmen abdomen sebelah dorsal ditemukan dua baris bulu “bristles”. Telur memiliki tanda yang menciri yaitu berisi filamen mulai dari pertengahan sampai ujung telur dan dilekatkan pada bulu yang dekat dengan permukaan kulit

5. Trinoton anserinum, sinonim (Trinoton anseris), kutu ini pernah ditemukan menginfestasi itik dan angsa

SPESIES PADA MAMALIA

Gyropus ovalis; Gliricola porcelli dan Trimenopon hispidum, ketiganya berparasit pada Rodensia, Hetorodoxus longitarsus dan Heterodoxus macropus menginfestasi Kangguru dan Walabi

Satu-satunya yang menginfestasi anjing didaerah panas adalah Hetrodoxus spineger. Kutu berukuran besar, seluruh tubuhnya ditumbuhi oleh rambut lebat dan tebal berukuran sedang sampai panjang. Antenanya tersusun oleh 4 segmen, pada kutu betina ditemukan gonopods (alat kelamin luar)

Sub-ordo

ISCHNOCERA

SPESIES PADA UNGGAS

1. Cuclotogaster ( Lipeurus) heterographus

Merupakan kutu kepala Unggas berpredileksi pada kulit dan bulu kepala dan leher unggas. Bentuk umum dari kutu ini membulat, kepala juga membulat dan yang jelas memiliki bulu berjumlah 3 helai yang keluar pada setiap sisi (kanan – kiri) belakang kepala. Kutu jantan panjangnya 2,43 mm dan betina 2,6 mm. Segmen pertama antena kutu jantan panjang dan kokoh. Abdomen pada kutu jantan memanjang dan pada betina berbentuk seperti tong dan berwarna coklat keabuan pada bagian lateral. Telur diletakkan tersendiri pada bulu.

2. Lipeurus caponis

Merupakan kutu sayap Aaam, bentuknya langsing dan memanjang , untuk menyesuaikan hidup dibagian bawah tangkai bulu dan pergerakannya sangat lambat. Kepala kecil, dahinya menonjol setelah antena. Antena tersusun oleh 5 segmen, kaki belakang paling panjang diantara yang lainnya. Menginfestasi ayam dan burung. Kutu dewasa berukuran panjang 2,0 – 2,5 mm, memakan ketombe dan rontokan bulu

3. Goniodes gigas, sinonim : Goniocoptes gigas

Kutu berukuran besar, berpredileksi pada tubuh dan bulu unggas, kepala mengarah bersudut dan terlihat jelas cekung pada pinggir belakang antena, Antenanya tersusun oleh 5 segmen, selain itu ditemukan masing-masing 2 helai rambut (samping kiri dan kanan) belakang kepala, kutu jantan berukuran panjang 3,2 mm dan betina 5 mm

4. Goniocotes gallinae sinonim : Ganiocotes hologaster, Goniodes hologaster

Merupakan kutu bulu halus unggas, hidup pada bulu halus yang terdapat pada dasar bulu unggas, burung dan merpati, Tubuhnya membulat, kepalanya membulat (melebar), Antenanya tersusun oleh 5 segmen, selain itu ditemukan sehelai rambut (samping kiri dan kanan) belakang kepala, Kutu berukuran kecil, jantan panjangnya 1 mm dan betina 1,6 mm

5. Chelopistes meleagridis, sin : Goniodes meleagridis, Virgula meleagridis

Merupakan kutu tubuh kalkun

6. Columbicola columbae, sinonim : Lipeurus baculus

Merupakan kutu langsing burung mer- pati, berwarna coklat kehitaman dengan pan- jang 2,0 – 2,8 mm.

7. Anaticola crassicornis dan Anaticola anseris

Penah ditemukan menginfestasi itik

PADA MAMALIA

1. GENUS DAMALINEA (Bovicola, Trichodectes)

Kutu berukuran kecil berwarna pucat, kepalanya membulat dan antenanya tersusun oleh 3 segmen, pada segmen abdomen ke-2 – 6 ditemukan bulu “setae” dengan ukuran sedang. Spesies :

a. Damalinia (Bovicola) bovis, sin Trichodectes scalaris menginfestasi sapi.

b. Damalinea (Bovicola) equi, sinTrichodctes parumpilosus menginfestasi kuda

c. Damalinea (Bovicola) ovis, sin Trichodectes sphaerocephalus menginfestasi

domba,

d. Damalinea (Bovicola) caprae sinTrichodectes climax menginfestasi kambing

e Bovicola painei, menginfestasi kambing,

f. Damalinea limbata , sin Trichodectes limbatus menginfestasi kambing angora










Damalinea

ovis


Bovicola

equi


Bovicola

ovis


Bovicola

caprae


2. GENUS TRICHODECTES

Bentuk tubuh kutu jenis ini pendek, membulat dan berwarna kekuning-kuningan, kepalanya membulat dan antenanya tersusun oleh 3 segmen, pada ujung kaki ditemukan sebuh cakar, pada abdomen ditemukan spirakel dan pada segmen 2 – 6 dan banyak bulu “setae” berukuran panjang . Spesies : Trichodectes canis, sinonim : Trichodectes latus menginfestasi anjing.

3. GENUS FELICOLA

Merupakan kutu yang memiliki kepala lancip (hampir menyerupai Anoplura), tetapi termasuk kutu penggigit sejati karena memperhatikan alat mulut yang ada dibagian ventral. Kepala memanjang dan pada sebelah anterior meruncing menyerupai segitiga, antenanya tersusun oleh 3 segmen. Abdomen, ditemukan kaki pendek dengan satu cakar. Abdomen, ditemukan 3 pasang spirakel yang halus dan beberapa bulu “setae”. Spesies : Felicola subrostratus , sinonim : Felicola subrostrata menginfestasi kucing

SUB-ORDO

RHYNCHOPHTHIRINA

Hanya memiliki satu Familia HYMATOMYZIDAE dan mempunyai dua Spesies: (1) Haematomyzuz elephantis, menginfestasi gajah India dan Afrika, (2) Haematomyzus hopkinsi, menginfestasi “wart-hogs” (sejenis babi)

DEVISI EXOPTERYGOTA

2. ORDO SIPHUNCULATA = ANOPLURA

(Kutu penghisap= “sucking lice”)

Anoplura (kutu penghisap) kira-kira memiliki 400 spesies, berukuran besar lebih dari 5 mm, bersifat host spesifik artinya hanya menyerang hewan tertentu saja dan umumnya pada daerah tertentu pula. Tubuhnya pipih atas-bawah (dorso-ventral) bersifat ektoparasit permanen pada mamalia. Pergerakannya lambat. Jenis kelamin sulit dibedakan. Tubuhnya dapat dibedakan menjadi : (1) Kepala, (2) Torak dan (3) Abdomen

Kepala, ukurannya kecil dan meruncing sehingga lebih sempit atau minimal sama jika dibandingkan dengan toraknya. Memiliki alat mulut yang mengalami modifikasi (penyesuaian) untuk menghisap cairan jaringan atau darah hospes dan dapat ditarik jika tidak dipergunakan (Mandibula tidak mengalami pengerasan dan tidak berfigmen), permukaannya tajam terdiri dari tiga pisau yang disembunyikan dibawah kepala dan tidak memiliki palpus maksilaris . Memiliki sepasang antena yang selalu nampak dibagian pinggir kepala dan biasanya tersusun oleh 5 segmen. Matanya mereduksi atau tidak ada, tetapi ada pada jenis yang menginfestasi manusia (Pediculus humanus dan Phthirus pubis)

Torak, berukuran kecil tersusun oleh 3 segmen dan telah mengalami penggabungan, tidak ditemukan adanya sayap. Kakinya kokoh, pasangan kaki-1 umumnya paling kecil dan diakhiri dengan cakar yang lembek dan pasangan kaki ke-3 berukuran paling besar. Setiap tarsus masing-masing mempunyai sebuah (1) cakar

Abdomen relatif besar, nampak tersusun oleh 7 – 9 segmen dan pada tepi setiap segmen selalu ditemukan lempeng paratergalparatergal plate” yang merupakan lapisan tebal dari kitin sehingga berwarna coklat gelap. Pada bagian dorsal abdomen juga ditemukan 6 pasang spirakel

Siklus hidup sama dengan Mallophaga : Metamorfosis tidak lengkap (sederhana), kutu betina bertelur (telur memiliki operculum), dilekatkan pada bulu atau rambut, berukuran kecil, selanjutnya terjadi perkembangan didalam telur dan nimfa akan keluar dari dalam telur. Nimfa mengalami 3 kali menyilih (ekdisis) (Nimfa I menjadi Nimfa II dan Nimfa III) dan selanjutnya berkembang menjadi dewasa. Lama siklus hidup berbeda-beda diantara jenis kutu penggigit, dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Cara penularan, umumnya secara kontak langsung antara ternak terinfestasi dengan ternak sehat, tetapi kadang-kadang juga bisa melalui alat kandang dan bahkan manusia yang bekerja pada peternakan

Klasifikasi, Ordo Siphunculata, memiliki 5 Famili, antara lain (1) Haematopinidae, (2) Linognathidae, (3) Pediculidae, (4) Hoplopleuridae dan (5) Echinophthiriidae. Hanya 2 Famili Haematopinidae dan Linognathidae yang penting untuk kedekteran hewan, satu familia (Pediculidae) menginfestasi manusia dan 2 yang lainnya (Hoplopleuridae dan Echinophthiriidae) berparasit pada rodensia.

Secara skematis ditampilkan sebagai berikut :

ORDO

SIPHUNCULATA

FAMILI

HAEMATOPINIDAE

FAMILI

LINOGNATHIDAE

GENUS

HAEMATOPINUS

GENUS

LINOGNATHUS

FAMILI

HAEMATIPINIDAE

(Enderlein, 1904)

FAMILI

LINOGNATHIDAE

(Enderlein, 1905)

Terkenal dengan Kutu Hidung Pendek (istilah diambil dari ukuran kepala), berwarna kekuningan atau abu-abu kecoklatan

Kepala memanjang dan menyudut setelah antena, tidak memiliki mata, tetapi dibawah antena ada titik mata.

Torak, Kaki, setiap kaki diakhiri dengan cakar yang sama ukurannya dan pada tibia ditemukan sebuah taji “spurs” dan sebuah bantalan tibia .

Abdomen, pada setiap segmen abdomen terlihat adanya sepasang lempeng paratergal dan satu baris bulu tepi abdomen sebelah lateral berbentuk kurva .

Menginfestasi : Sapi, babi dan kuda

Terkenal dengan Kutu Hidung Panjang, berwarna kebiru-biruan sampai hitam.

Kepala, tidak memiliki mata atau titik mata, Antena tersusun oleh 5 segmen

Torak, pasangan kaki ke-1 adalah paling kecil, ke-2 dan ke-3 semakin besar dan diakhiri dengan cakar yang tidak sama besarnya, taji dan bantalan tibia tidak ada. Lempeng sternal pada permukaan ventral torak menyempit atau tidak ada .

Abdomennya, tipis dan semi-transparan dan memiliki dua baris rambut pada setiap segmen, spirakel kurang jelas dan berwarna terang lempeng paratergal tidak ada

Menginfestasi unggulata (sapi, domba, kambing, anjing)

FAMILIA

HAEMATOPINIDAE

HAEMATOPINUS

Haematopinus asini, kutu penghisap pada kuda, keledae dan Bengal, Haematopinus bufali, pada sapi di Amerika selatan, Haematopinus suis, kutu terbesar yang menginfestasi babi, Haematopinus eurysternus , menginfestasi sapi, Haematopinus quadripertusus, berukuran 5,5 mm, menginfestasi sapi, Haematopinus tuberculatus menginfestasi kerbau (Bos-bubalis) pada kerbau di Asia dan kepulawan pasifik, juga menginfestasi onta dan sapi di Australia










Haematopinus

asini



Haematopinus

eurysternus


Haematopinus

quadripertusus


Haematopinus

tuberculatus







Haematopinus

asini


Haematopinus

eurysternus


FAMILI

LINOGNATHIDAE

LINAGNATHUS

(1) Linognathus ovillus dikenal dengan kutu tubuh atau kutu biru pada domba. Juga disebut kutu muka, karena berpredileksi utama pada muka, (2) Linognathus vituli, disebut juga dengan kutu hidung panjang (3) Linognathus africanus, dikenal dengan kutu biru domba di Afrika.(4) Linognathus pedalis, merupakan kutu kaki pada domba yang berpredileksi pada lengan, tungkai dari domba yang tidak ada woolnya (5) Linognathus stenopsis pada kambing (6), Linognathus setosus, sinonim : Linognathus piliferus pada anjing, (7) Solenopotes capillatus pada sapi di Eripa, USA, Australia

Catatan : beberapa ahli menuliskan bahwa Solenopotes termasuk genus tersendiri , karena : dapat dibedakan dengan Haematopinus berdasarkan ukuran cakar pada tarsus kaki ke-1 lebih kecil dibandingkan kaki ke-2 dan ke-3, cakar tidak memiliki bantalan tibia, tidak memiliki mata atau titik mata dan tidak memiliki lempeng paratergal. Berbeda dengan Linognathus karena Solenopotes memiliki hanya satu baris “setae” pada setiap segmen abdominal yang terdapat pada bagian tengah segmen dan spirakelnya tuberkel dan memiliki lempeng sternal pada ventral torak













Linognathus

africanus


Linognathus

setosus





Linognathus setosus


Haematopinus suis




Linognathus africanus








Solenopotes

capillatus


Linognathus

vituli


ORDO

SIPHONAPTERA

(Pinjal)

CIRI CIRI UMUM

· Pipih bilateral (gepeng samping)

· Tidak bersayap

· Cara makan menghisap (Siphon)

· Tidak Host spesifik

· Eksoskleton tebal dan berwarna coklat gelap

· Pasangan kaki ke-3 ukurannya paling panjang, sehingga memudahkan untuk melompat (kecuali pinjal lekat Echidnophaga gallinacea)

MORFOLOGI

Kepala, ditemukan adanya mata pada beberapa spesies dengan ukuran besar dan kecil, tetapi spesies yang lain tidak memiliki mata. Antenanya pendek berbentuk seperti alat pemukul dan terletak tersembunyi pada kepala. Alat mulutnya disesuaikan untuk menghisap darah. Selain itu pada bagian posterior (belakang) kepala atau tepatnya pada daerah protorak (pronatal) ditemukan bentukan duri seperti sisir disebut Pronatal ktenidia (pronatal combs) dan dibawah pipi (gena) juga ditemukan duri seperti sisir disebut Genal ktenidia (Genal combs). Ada tidaknya ktenidia serta ukurannya sangat berguna untuk dasar Identifikasi

Torak, tidak ditemukan sayap, pasangan kaki ke-3 sangat panjang dibandingkan dengan yang lainnya yang telah beradaptasi untuk bisa melompat

Abdomennya tersusun oleh 10 segmen dan pada segmen yang ke-9 baik pada pinjal jantan dan betina pada bagian dorsal ditemukan lempeng yang disebut Sensilium atau Pygidium yang ditumbuhi oleh bulu sensoris yang fungsinya belum diketahui. Tergum segmen ke-9 pada pinjal jantan mengalami modifikasi menjadi bentuk klasfer. Penis (Aedeagus) pinjal jantan dilapisi oleh lapisan kitin yang komplek.

SIKLUS HIDUP.

Metamorfosis sempurna, pinjal dewasa dapat hidup 58 hari tanpa makan dan 234 hari bila dapat makan. Pinjal betina bertelur berukurannya kecil berbentuk ovoid, berwarna keputihan dengan panjang 0,5 mm berjumlah 3 – 18 butir setiap hari (sejumlah 448 selama hidupnya, biasanya diletakkan dicelah kandang atau tubuh hospes definitif (tetapi pada umumnya sebelum menetas akan jatuh. Dari dalam telur akan keluar larva berbentuk seperti cacing bergerak aktif untuk mencari makan berupa bahan-bahan organik atau darah yang mengering. Larva terdiri dari 14 segmen yang ditutupi oleh bulu-bulu. Larva akan mengalami ekdisis (menyilih) selama 3 kali dan pergantian kulit yang terakhir terjadi di dalam kokon. Didalam kokon yang biasanya tertutup oleh partikel kotoran, terbentuk pupa yang berwarna keputihan dan akhirnya terbentuk pinjal dewasa. . Pinjal bisa hidup selama 1 – 2 tahun dan tahan hidup tanpa menghisap darah selama 6 minggu

SPESIES

Ctenocephalides

Morfologi, memiliki baik ctenidia genal dan pronatal, memiliki mata, pada koksa kaki ke-2 (mesopleuron) ditemukan batang pleural (batang meral). Spesies Ctenocephalides canis dan Ctenocephalides felis. Perbedaannya, dimana C. canis, dahinya melengkung dan spina I pada genal ktenidia jauh lebih pendek dibandingkan spina II, sedangkan C. felis, dahi berbentuk kurva datar dan Spina I pada genal ktenidia hampir sama panjang dengan spina II. Ctenocephalides canis dan felis keduanya menginfestasi anjing dan kucing, tetapi Ctenocephalides felis lebih tersebar luas, selain itu dapat juga menggigit sapi dan manusia

Pulex irritans

Morfologi, tidak memiliki baik ktenidia genal dan pronatal ktenidia, dahinya membentuk kurva (membulat). Umumnya menginfestasi manusia, tetapi dapat menginfestasi, ayam, babi, anjing, kucing dan tikus

Xenopsylla cheopsis

Morfologinya tidak memiliki genal ktenidia dan pronatal ktenidia, dahi membentuk kurva, halus dan ditemukan sepasang mata. Toraknya bersegmen besar. Ditemukan batang pleural pada dasar koksa kaki tengah. Menginfestasi tikus, tetapi juga dapat menginfestasi manusia

Echidnophaga gallinacea (pinjal lekat unggas)

Echidnophaga gallinacea, adalah satu-satunya pinjal yang tidak bisa melompat, setelah melakukan perkawinan pinjal betina akan menggali kulit terutama vial,jengger dan sekitar mata ayam untuk meletakkan telurnya, tidak memiliki Ktenidia baik pronatal dan genal ktenidia, dahi (frons) bentuknya bersudut, Segmen torak menyempit disebelah atas, selain unggas, dapat juga menginfestasi anjing, kucing, mamalia lain bahkan dapat menggigit manusia, berpredileksi dan menimbulkan nodul terutama disekitar mata dan diantara jari kaki

ordo

DIPTERA

(Lalat dan Nyamuk)

Sesuai dengan namanya Diptera ( Di = dua dan Ptera = sayap) sebagai tanda karakteristiknya yaitu memiliki dua pasang sayap. Pasangan sayap yang ke-1 dipergunakan untuk terbang dan pasangan sayap yang ke-2 pada beberapa subordo mengalami perubahan bentuk, menjadi seperti alat pemukul disebut halter yang berfungsi keseimbangan pada saat terbang.

Klasifikasi :

Ordo diptera memiliki 3 sub ordo yang terpenting antara lain : (1) Nematocera, (2) Brachycera dan (3) Cyclorrhapha. Tanda menciri diantara Subordo tertera seperti dibawah ini :

SUBORDO

NEMATOCERA

SUBORDO

BRACHYCERA

SUBORDO

CYCLORRHAPHA

Lalat berukuran kecil dan relatif lembut dgn tanda karakteristik :

Antenanya panjang tersusun oleh banyak segmen (minimal tersu sun oleh 7 -11 segmen atau lebih dengan bentuk dan ukuran yang sama

Palpus maksilaris ber segmen-segmen

Sayap secara umum tidak memiliki vena yg menyilang.

Venasi sayap dan susunan rambut tanda karakteristik untuk identifikasi

Hanya lalat betina yang menghisap darah yang memiliki alat mulut untuk menusuk dan menghisap

Metamorfosis : Tidak Lengkap, Telur diletak kan pada atau dekat air, larva di dalam air kemudian berkembang menjadi pupa yang juga di dalam air yang aktif bergerak dan akhirnya dewasa

Larva memiliki kepala yang berkembang baik dengan mandibula untuk menggigit secara mendatar

Pupa tidak koarktat (= tidak terbungkus di dalam kulit larva terakhir) lalat dewasa muncul dari pupa melalui celah lurus atau berbentuk huruf T.

Lalat berukuran besar, dgn tanda karakteristik :

Antena kokoh terdiri dari 3 segmen (segmen paling ujung seringkali terdiri dari beberapa segmen dalam satu-kesatuan). Segmen ke-1 dan ke-3 kecil, segmen ke-2 bentuknya berbeda

Palpus maksilaris umumnya memegang kedepan

Alat mulut diper gunakan untuk menyayat dan menghisap

Sayap umumnya me- miliki vena yang menyilang. Venasi sayap dan susunan rambut tanda karakteristik untuk identifikasi

Hanya lalat betina menghisap darah untuk pembentukan telur

Metamorfosis : Lengkap,Telur diletak kan pada tanaman rambat pada lumpur atau air yang dangkal, larva dan pupa perkembangan kepa la yang retraktil (bisa memanjang & memen dek), bersifat karnifora dan aktif di dalam air

Larva memiliki kepala yang tidak sempurna dan retraktil dengan mandi bula penggigit vertikal

Pupa tidak koartat, lalat dewasa keluar dari pupa melalui celah yang lurus atau berbentuk T

Lalat berukuran kecil sampai sedang dengan tanda karakteristik :

Antena tersusun oleh 3 segmen dan segmen paling ujung ditemukan Arista (rambut seperti bulu), bentuk dan ukurannya berbeda dan tersimpan pada celah diantara mata

Palpus maksilaris kecil

Alat mulutnya me- ngalami rudimenter dan diperuntukkan untuk menggosok

Sayap memiliki vena yang menyilang sangat terbatas Venasi sayap dan susunan rambut tanda karakteristik untuk identifikasi

Keduanya (baik jantan dan betina) berparasit pada binatang

Metamorfosis : Tidak Leng kap

Larvanya memiliki kepala yang rudimenter dan runcing dan alat mulut biasanya berbentuk kait sederhana yang bekerja secara vertikal

Pupanya koartat (terbung

kus didalam kulit yang mengeras yang berasal dari instar larva terakhir). Lalat dewasa keluar dari pupa melalui celah yang membulat yang mem bentuk sebuah operculum pada ujung anterior (maka dsb Cyclorrapha)

Subordo Nematocera

Subordo Brachycera

Subordo Cyclorrhapha

Sub-ordo

NEMATOCERA

Klasifikasi, Subordo Nematocera, memiliki 4 famili antara lain : (1) Culicidae, (2) Ceratopogonidae, (3) Simuliidae dan (4) Psychodidae. Dari 4 famili yang ada, hanya tiga famili yang terpenting .

FAMILI

CULICIDAE

Famili culicidae tidak dimasukkan kedalam genus Culicoides, karena anggotanya dimasukkan kedalam Nyamuk. Tubuhnya kecil, kepala bulat telur dengan kaki panjang. Antenyanya tersusun oleh 14 – 15 segmen plumose (berbulu banyak) pada nyamuk jantan dan pilose (berbulu jarang) pada nyamuk betina. Proboscis panjang dan berbentuk selinder, menghisap darah : manusia, hewan, reptilia dan burung. Famili ini memiliki 3.000 spesies dengan 34 genus, tetapi yang paling penting adalah spesies : Anopheles, Aedes dan Culex

Nyamuk selama hidupnya mengalami 4 stadium : 1. Stadium Telur, 2 Stadium Larva, 3. Stadium Pupa dan 4. Stadium Dewasa (Imago). Nyamuk jantan hidup dari madu dan cairan tumbuh-tubuhan, sedangkan nyamuk betina menghisap darah (otogenosa untuk pembentukan telurnya).

Morfologi :

Tubuh nyamuk dapat dibedakan atas : (1) Kepala, (2) Toraks dan (3) Abdomen.

1. Kepala dilengkapi dengan

Proboscis (alat penghisap),Sepasang palpus maksilaris, sepasang antenna yang terdiri dari 15 segmen dan, sepasang mata.



Palpus maksilaris


2. Torak terdiri atas protoraks (paling anterior), mesotoraks (ditengah-tengah) dan metatorak (paling posterior) dengan batas tidak begitu jelas. Dari setiap bagian toraks ditemukan sepasang kaki. Sepasang sayap yang sempurna ditemukan pada mesotorak, sedangkan sepasang sayap yang keluar dari metatorak mengalami rudimenter dan berubah fungsi menjadi alat keseimbangan disebut Halter.

3. Abdomen, tersusun oleh beberapa segmen

Klasifikasi, Famili Culicidae, memiliki 2 sub-famili yang terpenting : (1) Kulisina dan (2) Anophelina. Subfamilia Kulisina memiliki 2 genus : (1) Culex dan (2) Aedes, sedangkan Anophelina hanya memiliki satu genus yang penting yaitu Anopheles.

Perbedaan Pokok Stadim Dewasa Nyamuk.

Stadium

Anopheles

Aedes

Culex

Palpus Maksilaris

Sayap

Abdomen

Cara Hinggap

Kaki belakang

Betina panjangnya sama dengan proprobosis

Jantan berbulu pada ¼ bagian ujung

sisiknya tidak merata (uniform)

sisiknya jarang, cerci kecil dan pendek

membentuk sudut

polos (tanpa cincin putih)

Betina panjangnya 1/5 – ½ probosis

Jantan berbulu pada 1/3 bagian ujung

sisiknya merata

sisiknya banyak, cerci panjang dan runcing

seja jar

memiliki cincin putih

Betina panjangnya 1/5 – ½ probosis

Jantan berbulu pada 1/3 bagian ujung

sisiknya merata

sisiknya banyak dan cerci kecil dan pendek

seja jar

polos (tanpa cincin putih)

FAMILI

CERATOPOGONIDAE

Famili Ceratopogonidae anggotanya berukuran sangat kecil dan secara umum dikenal dengan lalat penusuk bongkok. Lalat betina menghisap darah manusia dan hewan. Salah satu genus yang penting dipelajari adalah : Culicoides .

Lalatnya lincah dan tubuhnya mengkilat. Antenanya panjang dan langsing dan bagian mulut relatif pendek

GENUS

CULICOIDES

Lalat berukuran panjang 1,5 – 5 mm dengan kepala kecil dan torak yang bongkok. Pada kepala ditemukan Antena panjang dan plumose (berambut banyak) pada yang jantan dan pilose (berbulu sedikit) pada yang betina, tersusun oleh 14 segmen sehingga lebih panjang dari torak. Proboscis pendek tajam yang dipergunakan untuk menusuk. Pada torak ditemukan sayap agak sempit tanpa sisik, tetapi banyak rambut dan terletak datar diatas tubuh bila istirahat. Kakinya relatif pendek. Abdomen berwarna kelabu atau coklat kehitaman. Betina menghisap darah dengan gigitan yang terasa sakit bagaikan tertusuk jarum panas. Spesies : Culicoides (adersi, arakawa, austeni) dsb

Siklus Hidup : senang berkembang biak pada air tawar, air asin dan air yang ada pada lubang pohon.

FAMILI

SIMULIIDAE

Memiliki 1.600 spesies dari 19 genus dan hanya Genus Simulium yang terpenting. Secara umum juga dikenal dengan lalat hitam. Lalat betina menghisap darah mamalia, burung dan manusia

GENUS

SIMULIUM


Genus simulium terkenal dengan lalat hitam, karena tubuhnya berwarna sesuai namanya hitam, abu-abu atau kuning kecoklatan. Lalat dewasa panjangnya 1,5 – 5,0 mm, tubuhnya kekar. Bentuk tubuh lalat jantan dan betina sama, bisa dibedakan dengan melihat matanya (mata lalat betina dichoptic dan lalat jantan holoptic. Kepala, ditemukan antena dengan ukuran relatif pendek tersusun oleh 9 – 12 (biasanya 11) segmen yang sama bentuk dan ukurannya dan tidak memiliki bulu . Proboscisnya pendek, palpus maksilaris tersusun oleh 5 segmen. Torak bongkok. Abdomen tersusun oleh 9 segmen yang terlihat jelas. Kakinya pendek tetapi kekar

Spesies ; Simulim (damnosum, diabolicum, ruugglesi) dsb

Siklus hidup : umumnya senang pada air terjun, aliran air pegunungan dan jarang pada sungai dataran tinggi. Telur diletakkan pada permukaan air atau batu atau ranting, dari dalam telur akan keluar larva yag hidup di dalam air, seterusnya berkembang menjadi pupa dan akhirnya berkembang menjadi dewasa

Sub-ordo

BRACHYCERA

Ciri-ciri umum seperti tertera diatas. Klasifikasi sub-ordo Brachycera memiliki 2 familia antara lain : (1) Tabanidae dan (2) Rhagiaonidae dan hanya Famili Tabanidae yang penting yang terpenting :

FAMILIA

TABANIDAE

Merupakan lalat berukuran besar, kuat dan tegap, lalat betina menghisap darah hewan besar dan manusia, tetapi mamalia kecil dan burung juga terserang, sedangkan lalat jantan menghisap madu tumbuhan

Famili Tabanidae memiliki lebih dari 30 genus dan 4.000 spesies, hanya 3 genus yang terpenting antara lain : (1) Tabanus dan (2) Haematopota dan (3) Chrysops

Kepala, antenanya tersusun oleh 3 segmen yang bentuk dan ukurannya berbeda, dan tidak memiliki arista (rambut seperti bulu). Mata memiliki pola warna terang dan berukuran besar, pada yang jantan biasanya jaraknya sempit “holoptic” sedangkan pada betina jaraknya renggang “dichoptic”.Torak, pola venasi sayap dan pigmentasinya sangat khas untuk membedakan genus dan spesies. Tarsus memiliki sepasang cakar, sepasang pulvili. Abdomen , tersusun oleh 7 segmen

Siklus Hidup, lalat betina bertelur dengan jumlah beberapa ratus berbentuk cerutu berwarna kebu-abuan yang ditempatkan pada tumbuhan air atau batu, larva keluar dari telur dan hidup didalam air.

GENUS

TABANUS

Lalat dewasa berukuran sedang sampai besar dengan panjang lebih dari 2,5 cm dengan rentang sayap lebih dari 6,5 cm. Tubuhnya berwarna gelap tetapi memiliki variasi garis yang membujur pada torak dan abdomen. Jarak antara kedua mata lebar “Dichoptic” pada yang betina dan sempit “Holoptic pada yang jantan, berwarna hijau atau kecoklatan dengan pola horizontal dan tidak memiliki “ocelli”. Tanda karakteristik lainnya, tubuhnya pendek, kokoh, antenanya tersusun oleh 3 segmen yang ukurannya tidak sama. Warna dari sayap sangat berguna untuk membedakan genus mayoritas, dimana lalat Tabanus sayapnya terang kecoklatan. Tibia kaki belakang tidak memiliki taji, Spesies : Tabanus (punctifer, stygius, sulcifrons, quinquefasciatus, atratus) dll

GENUS

HAEMATOPOTA

Lalat dewasa berukuran antara Tabanus dengan Chrysops. Kepala, ditemukan mata yang cukup besar, memiliki corak bersudut-sudut berwarna merah atau hijau, antenanya pendek tersusun oleh 6 segmen, 3 segmen yang dekat dengan kepala mengembang simetris . Torak, sayap memiliki corak berbintik-bintik atau berbercak-bercak dan menutup sempurna diatas abdomen saat istirahat Abdomen, tibia kaki belakang tidak memiliki taji

GENUS

CHRYSOPS

Lalat dewasa berukuran sedang. Kepala, ditemukan mata yang ukurannya lebih kecil dibandingkan Tabanus dan memiliki pola bercak merah atau hijau berbentuk bintik atau kurva, memiliki “oceli” diantara mata sebelah atas dekat dengan tepi belakang kepala, Antenanya panjang tersusun oleh 7 segmen, 2 segmen yang dekat dengan kepala berbentuk selinder panjang. Torak, sayapnya memiliki pola sederhana yaitu berupa garis gelap menyilang selebar sayap dan jika istirahat tetap melipat terpisah diatas abdomen. Abdomen, pada tibia kaki belakang ditemukan taji “spurs”

SUBORDO

CYCLORRHAPHA

Sub-ordo Cyclorrapha (Athericerorina) berasal dari kata yunani “ather” yang berarti rambut atau kumis gandum, dimana anggotanya memiliki antena mempunyai sebuah arista (rambut seperti bulu)

Sub-ordo Cyclorrapha menjadi 2 Seri antara lain : (1) Aschiza dan (2) Schizophora., dan hanya Seri Schizophora yang terpenting. Seri Schizophora memiliki 2 seksi antara lain : (1) Calypterae dan (2) Pupipara.

Seksi Calypterae memiliki 5 Famili dan 2 Subfamili antara lain (1) Muscidae, (2) Glossinidae, (3) Calliphoridae dengan 2 subfamili (a) Calliphorinae dan (b) Sarcophaginae, (4) Oestridae dan 5. Cuterebridae. Dari 5 Famili yang ada hanya Muscidae dan Calliphoridae yang terpenting.

Seksi Pupipara, memiliki hanya satu Famili yaitu Hippoboscidae dengan genus Hippobosca yang terpenting.

FAMILI

MUSCIDAE

Kepala, ditemukan sepasang antena dan arista. Alat mulut (labellum dan palpus maksilaris) bentuknya gemuk dan menggantung kebawah, dapat ditarik masuk proboscis, pada ujungnya ditemukan organ seperti bunga karang yang bergelombang disebut Labela.

Famili Muscidae terdiri dari banyak genus lalat penggigit dan tidak penggigit. Genus yang penting mencakup (1) Musca (Lalat Rumah), (2) Stomoxys (Lalat Kandang) dan (3) Haematobia (Lalat Tanduk)

GENUS

MUSCA

Angngotanya tidak merupakan lalat penggigit, tetapi dapat menghisap sekresi dari binatang umumnya pada luka. Lalat dewasa panjangnmya 5,5 – 7,5 mm dan tubuhnya berwarna terang dan kelabu gelap. Kepala, ditemukan alat mulut yang disesuaikan untuk menghisap cairan dan bertahan kebawah. Torak, memiliki tanda karakteristik yaitu pada lempeng hipopleuron tidak ditemukan adanya sebaris rambut, ditemukan 4 garis gelap disepanjang torak.

Sayap, venasi sayap V-4 berbentuk kurva dan saat istirahat melipat terpisah diatas abdomen.

Kaki, pada ujung tarsus ditemukan 2 buah cakar, 2 pulvili dan sebuah empodium . Abdomen, tersusun oleh 4 segmen yang jelas, sedangkan segmen yang lainnya merapat dibagian ujung paling belakang, pada tepinya berwarna kuning, juga ditemukan 4 garis memanjang berwarna keabu-abuan dengan variasi terang dan gelap. Spesies : Musca domestica (lalat rumah), Musca autumnalis (lalat wajah)

Siklus Hidup : Telur berbentuk seperti pisang berwarna kuning pucat dengan ukuran 1,0 mm, diletakkan pada tinja atau bahan-bahan organik, dari dalam telur akan keluar larva selanjutnya berkembang menjadi pupa dan akhirnya dewasa

GENUS

STOMOXYS

Spesies yang paling umum dari Genus Stomoxys adalah Stamoxys calcitrans (dikenal juga dengan lalat kandang atau lalat rumah penggigit). Baik lalat jantan dan betina keduanya menghisap darah

Morfologi

Serupa dengan lalat rumah (musca domestica), tetapi lebih panjang. Pada kepala ditemukan palpus maksilarisnya yang ukurannya lebih pendek dibandingkan proboscis yang ujuangnya tajan . Toraknya juga terlihat ada 4 garis longitudinal berwarna abu-abu gelap (sama dengan Musca sp). Sayap, saat istirahat tetap melipat terpisah diatas abdomen dan V-4 tidak membentuk kurva. Lengpeng hipopleuron tidak memiliki sebaris bulu “setae”. Abdomennya lebih pendek, tetapi lebih lebar jika dibandingkan dengan Musca sp dan ditemukan adanya tiga titik berwarna gelap pada segmen ke-2 dan ke-3 dan tepinya berwarna gelap, keabu-abuan atau coklat

GENUS

HAEMATOBIA

Genus Haematobia terkenal dengan lalat tanduk, merupakan lalat penghisap darah lainnya

Morfologi :

Lalat dewasa panjangnya lebih dari 4,0 mm dan paling kecil diantara lalat penghisap darah Famili Muscidae. Pada kepala ditemukan proboscis yang tertahan kedepan (berbeda dengan Musca sp bertahan kebawah), berbeda Stomoxys, karena Haematobia (palpusnya kekar dan hampir sama panjang dibandingkan proboscis) sedangkan (Stomoxys palpus lebih pendek dibandingkan proboscis). Torak berwarna kelabu, juga ditemukan beberapa garis kehitaman

Siklus hidup : Lalat betina bertelur pada tinja segar, dari dalam telur akan menetas dan keluarlah larva, 6 – 8 hari kemudian berkembang menjadi pupa dan akhirnya berkembang lagi menjadi lalat dewasa

FAMILI

CALLIPHORIDAE

Famili lalat ini sering menimbulkan miasis (yaitu investasi larva lalat pada jaringan hewan yang masih hidup), lalat dewasanya tidak menghisap darah, tetapi larvanya berkembang pada bangkai, bahan yang membusuk dan sering pada jaringan hewan hidup (miasis). genus yang penting : (1) Lucilia (Lalat Botol Hijau), (2) Calliphora (Lalat Botol Biru)

Lalat dewasanya berukuran panjang 1,0 cm, dilihat dengan mikroskop yang paling menjolok dilihat pada bagian dorsal dari torak ditemukan bulu “bristles”. Identifikasi spesies bedasarkan perbedaan warna yang ditemukan pada torak dan abdomen, selain itu juga dengan venasi sayap

GENUS

LUCILLIA

Lucillia torak dan Abdomennya berwarna kehijauan sampai merah tua, sedangkan Calliphora berwarna biru dan Chrysimia biru kehijauan Terkenal dengan lalat botol hijau, karena torak dan abdomennya berwarna hijau mengkilap, bulu tubuhnya tidak sepanjang genus Calliphora dan bulu hipopleuranya tidak berkembang baik dan tidak memiliki bulu diatas permukaan squama torak

Siklus hidup : lalat betina bertelur dalam kelompok berwarna kekuningan, 12 jam kemudian telur akan menetas dan keluarlar larva, 3-10 hari kemudian larva akan jatuh ke tanah dan selanjutnya mengalami stadium pupa, 3-7 hari kemudian keluarlah lalat dewasa

GENUS

CALLIPHORA

Terkenal dengan lalat botol biru, karena torak dan abdomennya berwarna biru metalik, memiliki bulu yang panjang dan paling menjolok pada propleuron. Squama torak memiliki bulu panjang dan runcing pada permukaan sebelah atas

FAMILI

HIPPOBOSCIDAE

Famili Hipposcidae tubuhnya pipih atas-bawah (dorso-ventral). Pada kepala ditemukan alat mulut yang berguna untuk menusuk dan menghisap darah. Torak, pada setiap ujung tarsus kaki memiliki cakar yang kuat dipergunakan untuk berpegangan pada rambut atau bulu. Abdomen, pembagian segmen tidak jelas

Familia Hippoboscidae, hanya 2 genus yang penting untuk kedokteran hewan antara lain : (1) Hippobosca dan (2) Melophagus, hanya genus Hippobosca yang terpenting..

GENUS

HIPPOBOBOSCA

Anggota dari genus Hippobosca memiliki sayap, menghisap darah kuda dan sapi, tetapi beberapa ternak peliharaan dan burung juga terserang. Spesies Hippobosca (equina, rufipes, maculata)

Morfologi

Lalat dewasa berukuran besar dengan pajang 1,0 cm dan berwarna coklat kemerahan dengan bintik-bintik kuning yang menjolok pada segmen abdomen. Proboscisnya retraktil dan hanya memanjang pada saat menghisap darah . Venasi sayap sangat tipis (memudar) pada bagian tepi dan terlihat tembus pandang

1 komentar:

  1. Slot Machines & Video Poker | DrmCD
    In 인천광역 출장마사지 the US, most casinos offer slot machines. But the 안성 출장안마 legality of these 동해 출장샵 casinos 시흥 출장안마 is far from clear. And that's what makes 김포 출장안마 video poker so popular in the US.

    BalasHapus