Selasa, 25 Oktober 2011

NEKROPSI

TUGAS NEKROPSI

PROSEDUR NEKROPSI PADA SAPI

Oleh:

Dyah Ayu Sismami

0809005041

Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Udayana

Denpasar

2011

Prosedur pelaksanaan nekropsi/autopsi pada sapi

Adapun proses pelaksanaan dari nekropsi ini biasanya dilakukan pada peternakan terutama untuk hal-hal yang memerlukan investigasi khusus. Dan bila dalam hal ini penyakit anthrax adalah merupakan salah satu daftar diagnosa banding, maka tidak boleh dilakukan tindakan autopsi sebelum dipastikan apakah memang anthrax.

Hal pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan informasi yang relevan dari peternak, dan sejarah ternak yang didapat sangat penting.

Alat dan bahan yang digunakan:

- Captive bolt pistol

- Cairan euthanasia

- Sebuah paket kemasan khusus anthrax

- Gloves tebal

- Alat pelindung,termasuk masker, sepatu boot, kacamata, pelindung wajah, dan pakaian khusus

- Kapak, pisau, palu, pinset, gunting khusus

- Cutter

- Larutan peroksida

- Forceps

- Tabung untung spesimen

- Tabung dengan EDTA

- Jarum, gehgaji khusus, penggaris, spidol tahan air/permanen, alat P3K, keranjang, desinfektan umum, wadah untuk organ, kantong sampah, sikat.

Sebelum dilakukan autopsi/nekropsi, dapat dilakukan beberapa pengamatan secara umum yaitu:

- Memperhatikan apakah ada nomor khusus atau tato pada telinga sapi tersebut

- Inspeksi pada hidung dan lapisan mukaosanya, mulut, dan anus

- Perhatikan posisi hewan, apakah ada lesi eksternal misalnya pada kuku, serta apakah asimetris yang dapat disebabkan trauma, dislokasi dan fraktur pada sapi.

- Periksa konjungtiva, perhatikan membran mukosanya apakah ada perubahan warna dan lainnya

- Inspeksi bagian mulut sapi, apakah ada vesikel, erosi atau lesi lain

- Periksa juga bagian kuku dengan membersihkan dengan air dan sikat, amati apakah ada lesi

Adapun pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan:

- Jika antrax adalah suatu diagnosa banding, maka terlebih dahulu diambil sample darah dari vena jugularis untuk kemdian dilakukan pemeriksaan hapusan darah untk memastikan apakah hewan terinfeksi anthrax atau bukan.

- Ambil cairan aquous humor dari bagian mata untuk dilakukan test kalsium, magnesium, dan urea.

- Lakukan pengambilan hapusan/swap rectal untuk melakukan uji Salmonella, dll.

- Dalam hal ini karkas tidak boleh dibuka atau dilakukan nekrposi sebelum mendapatkan kepastian akan terjangkit/tidaknya sapi tersebut terhadap anthrax.

Langkah-langkah nekropsi/autopsi pada sapi:

- Posisikan sapi sehingga tubuh bagian sisi kanan berada di atas jika memungkinkan.

- Potong dan lepaskan kaki kanan bagian depan dan belakang

- Kuliti sapi pada bagian thoraks dan abdomen sebelah kanan

- Kuliti juga bagian leher dan rahang bagian kanan belah otot maseter bagian kanan

- Lepaskan lidah, keluarkan laryng, trakhea, dan esofagus dan pisahkan esofagus dari trakhea

- Perhatikan lidah, faring, dan laryng, apakah terdapat lesi.

- Perhatikan glandula thyroid sapi

Pada bagian thoraks

- Lepaskan otot abdomen sisi kanan sapi tersebut

- Insisi otot sejajar tulang punggung sampai bagian depan tubuh

- Pisahkan sternum dengan menggunakan palu dan kapak, lalu patahkan costae dengan gunting khusus yang besar

- Pisahkan bagian paru-paru, laryng, trachea dan jantung

- Buka bagian perikardium, lihat apakah ada cairan atau eksudat,kemudian perhatikan epikardium dan permukaan perikardium.

- Inspeksi permukaan paru-paru apakah ada lesi atau bagian yang rusak

- Buka bagian trakhea sampai bronkhus, perhatikan dinding dalam trachea apakah ada kelainan

- Saat insisi paru-paru, perhatikan apakah ada edema, lalu lakukan palpasi pada paru untuk mengetahiu konsistensinya apabila ada lesi/pengerasan

- Ambil sample paru-paru untuk dilakukan pemeriksaan histologi

- Pada bagian jantung, buka dari bagian vena cava posteroir sepanjang atrium kanan sampai dengan vena cava anterior

- Inspeksi bagian atrium kanan dan vena yang besar

- Lakukan pemotongan sepanjang atrium kanan sampai dengan bagian vena pulmonary

- Perhatikan bagan ventrikel kanan dan pembuluh arteri

- Insisi bagian otot jantung/papilary dan perhatikan arteri pulmonary

- Insisi vena pulmonary serta atrium kiri lalu inspeksi

- Insisi bagian ventrikel kiri dan aorta, lakukan inspeksi di setiap katup, vena dan arteri

- Ambil sample untuk pemeriksaan histologi

Pada bagian abdomen

- Keluarkan lambung, tusuk sedikit untuk mengeluarkan udara/gas di dalamnya

- Pisahkan ileum dan kolon dari ruang peritonium

- Selalu perhatikan untuk menggunakan alat-alat yang sebelumnya sudah disterilkan dalam air mendidih untuk mencegah kontaminasi

- Kumpulkan jaringan seperti misalnya limfonodus mesenterium

- Ambil sample illeum,caecum dan kolon

- Tiap sample diberi label khusus dengan spidol permanen

- Pisahkan dan inspeksi organ limfe serta lakukan pengambilan sample

- Potong limfonodus hepatika, potong/belah saluran empedu lalu tekan kantung empedu untuk mengeluarkan cairan di dalamnya, kemudian belah kantung empedu tersebut

- Keluarkan bagian hati, inspeksi bagian permukaanya apakah ada bagian yang fibrosis lalu lakukn insisi untuk mengetahui ada/tidaknya lesi

- Perhatikan apakah ada cacing hati pada saluran empedu

- Ambil sample hati untuk dilakukan pemeriksaan histologi, biokimia, dan toksikologi

- Inspeksi pankreas

- Keluarkan duodenum, jejenum dan ileum pisahkan dari pylorus

- Keluarkan rumen, abomasum dan duodenum dan jauhkan dari karkas

- Insisi esofagus dari retikulum, lakukan inspeksi apakah ada lesi

- Keluarkan retikulum, inspeksi bagian yang seperti jala

- Juga buka bagian dorsal dan ventral dari rumen, perhatikan papillanya serta ambil samplenya

- Buka omasum dan inspeksi tiap lapisnya, sedangkan abomasum dipindahkan ke ember lalu buka, perhatkan dan abil sample

- Inspeksi dan palpasi tiap bagian duodenum, jejunum, ileum, vena illiaca apakah ada kelainan, atau perubahan warna, ambil sample untuk pemeriksaan histologi

- Ambil kotoran lansung dari rektum sapi untuk pemeriksaan feces misalnya telur cacing, dll.

- Insisi bagian ginjal, perhatikan bagian korteks dan medula, belah dua dan lakukan inspeksi

- Ambil sample guna pemeriksaan histologi, biokimia dan toksikologi

- Ambil urin langsung dari vesica urinaria, insisi dan inspeksi

- Inspeksi juga organ genitalia, pada kasusu ini ditemukan fetus yang mati

- Perhatikan juga bagian penting seperti plasenta dan korpus luteum

Bagian kepala:

- Bagian kepala sudah terpisah dari tubuh

- Dilakukan pembelehan dari atas dengan pisau dan pada bagian median dengan menggunakan palu dan kapak

- Lakukan dengan hati-hati agar tidah kerusak otak

- Setelah terbelah 2, otak diperhatikan bagiannya lalu seutunya dijadikan sample untuk dibawa ke laboratorium

Sehingga dapat disimpulkan, dari pelaksanaan nekropsi sapi dapat dikumpuklan beberapan sampe untuk berbagai pemeriksaan antara lain:

- Bagian organ

- Darah

- Feses

- Urin

- Otak keseluruhan

TUGAS NEKROPSI

PROSEDUR NEKROPSI PADA SAPI

Oleh:

Brahma Tusta Birawa

0809005094

Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Udayana

Denpasar

2011

TUGAS NEKROPSI

PROSEDUR NEKROPSI PADA SAPI

Oleh:

Estry G. D

0809005039

Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Udayana

Denpasar

2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar