TREMATODA
NO | GENUS | SPESIES | UKURAN | HOST | PREDILEKSI | H. INTERMEDIER | S. INFEKTIF | CIRI-CIRI |
1. | Fasciola sp. | Fasciola hepatica | P:30 mm; L:13 mm | babi, kelinci, kuda domba, kambing, sapi | didalam pembuluh empedu hati babi, kelinci, kuda domba, kambing, sapi | siput Lymnaea tumentosa (di Australia ), L. truncatula (Eropa). | cacing hati dewasa | cacing dewasa berwarna coklat abu-abu dengan bentuk seperti daun, pipih, melebar dan lebih melebar keanterior dan berakhir dengan tonjolan berbentuk conus. |
2. | Fasciola sp. | Fasciola gigantika | panjang 25 – 75 mm dengan lebar 12 mm | sapi | pada saluran empedu dari ruminansia (terutama sapi), kambing, domba didaerah beriklim tropis.
| siput Lymnaea tumentosa (di Australia ), L. truncatula (Eropa). | cacing hati dewasa | Bentuk yang lebih spesifik lebih langsing dan bahu yang lebih sempit. |
3. | Paramphistomum sp | P. cervi | Panjang 5-13mm, Lebar 2-5 mm | Sapi, kambing,domba,kerbau,kijang | di dalam rumen dan retikulum sapi, domba, kambing, kerbau, kijang dan ruminansia lain, | siput dari genus ( Planorbis, Bulinus, Fossaria sp., Gliptanisus dan Fysmanisus) | Larva muda | Bentuk conus, cekung di ventral dan cembung di sebelah dorsal. Warna tubuh : merah muda
|
4. | Schistosoma | S. javanicum | Jantan P:9,5 –20 mm; L : 0,55 – 0,99 mm. betina 12-26 mm. | Sapi,domba, anjing | di dalam vena porta dan vena mesenterika dari kambing, sapi, domba, anjing dan manusia.
| siput jenis Bulinus sp., Oncomelania sp | Cacing muda | berbentuk panjang, unisexual. Cacing jantan pipih seperti daun, sedangkan cacing betina bentuknya gilig. Ada canalis gynaecophorus .
|
5. | echinostoma
| E.revolutum | P: 10-22 mm; L: 2,25 mm | Bebek, burung air, unggas | didalam rektum dan caecum bangsa bebek, bangsa burung air dan unggas | HI 1: siput jenis Lymnaea, Planorbis dan Physa. HI ke2: Fossaria, vivipora dan Sphaerium | Cacing muda(sapi kontak dengan air) | berbentuk agak memanjang dengan ventral sucker yang besar dan kuat terletak tidak jauh dari oral sucker. Oral sucker dipersenjatai oleh spina disebelah dorsal dan lateral. |
CESTODA
NO | GENUS | SPESIES | UKURAN | HOST | PREDILEKSI | H.INTERMEDIER | S.INFEKTIF | CIRI-CIRI |
1. | Diphyllobothrium
| Diphyllobothrium latum
| panjang bisa mencapai 15 - 20 meter | Anjing, kucing, babi | berpredileksi didalam usus halus anjing, kucing, carnivora lain dan manusia dan babi.
| HI.I : copepoda genus Diaptomus dan HI. II : ikan air tawar. | Larva infektif | Skolek : bentuknya seperti sendok, tidak memiliki rostelum, bothria berjumlah 2 buah yang juga tidak dilengkapi dengan kait. Proglotid : lebarnya lebih panjang dibandingkan panjangnya (panjangnya lebih pendek dibandingkan lebarnya). |
2 | Moniezia | M. expansa | P : 2 – 6 meter | domba | didalam usus domba | tungau rumput (Oribatid ) | Larva infektif | Skolek : berukuran L:0,36 – 0,8 mikron dan yang paling jelas terlihat adalah asetabulanya tidak bersenjata. Proglotid : dapat mencapai L:1,6 cm yang lebih panjang dibandingkan panjangnya, organ reproduksi ganda dan lubang kelamin terlihat opak dengan garis putih keluar pada tepi lateral. Ditemukan sebaris kelenjar interproglotida berbentuk roset (seperti bunga mawar) |
3. | Davainea | D.Proglotina | panjangnya 0,5 – 3 mm | Ayam, burung merpati | di dalam duodenum ayam, burung merpati dan berbagai burung lainnya | siput genus (agrolimax, Arion, Cepoda dan Limax) | Larva infektif | memiliki 4 – 9 segmen. Skolek : memiliki Rostelum yang dipersenjatai dengan 4 – 19 kait yang panjang berukuran 7 – 8 mikron tersusun dalam 2 baris. Asetabulanya juga dipersenjatai dengan kait yang berukuran lebih kecil dan mudah lepas tersusun dalam 4 – 5 baris. Organ kelamin tunggal dan lubang genital letaknya teratur selang seling pada setiap segmen. |
4. | Railletina | R. Cesticellus | P: 4cm, jarang sampai 15 cm | Unggas peliharaan | usus halus bagian anterior ungas peliharaan | kumbang tinja, kumbang tanah dan kumbang hitam | Larva infektif | Skolek : besar, ditemukan rostelum lebar dipersenjatai 400 – 5000 kait kecil dalam dua baris. Asetabulanya bulat kecil tanpa dipersenjatai. Proglotid : setiap kapsula telur berisi satu telur |
5 | Railletina | R.Echinobothrida | panjangnya lebih dari 25 cm. | Ayam dan kalkun | di dalam usus halus ayam dan kalkun | semut genus : Pheidole (vinelandica, pallidula) dan Tetramorium (caespitum, semilaeve). | Larva infektif | Skolek ditemukan Rostelum yang dipersenjatai 200 kait berukuran panjang 10 – 13 mikron dalam dua baris. Asetabulanya berbentuk bulat telur dipersenjatai 8 – 10 baris kait yang agak besar dan memiliki garis bagan yang melingkar . Kolum tidak jelas setelah skolek. Proglotid : setiap kapsula telur berisi 6 – 12 telur. |
6. | Railletina | R. Tetragona | panjangnya lebih dari 25 cm. | Ayam, unggas | didalam ½ bagian belakang usus halus ayam, ayam mutiara dan unggas lainnya | semut dari genus Pheidola dan tetramorium | Larva infektif | Skolek : lebih kecil dari R. echinobothrida, ditemukan Rostelum yang dipersenjatai 100 kait dengan ukuran 6 – 8 mikron dalam satu atau dua baris. Asetabulanya berbentuk bulat telur juga dipersenjatai oleh kait yang mudah lepas dalam 8 – 10 baris yang ukurannya lebih kecil. Kolum tidak jelas setelah skolek. Proglotid : lubang genuital biasanya selalu unilateral (sepihak) dan setiap kapsula telur berisi 6 – 12 telur .
|
7. | Amoebotaenia | A. sphenoides | panjang 4 mm dan lebar 1 mm | Ayam dan unggas domestik | berpredileksi didalam usus halus ayam atau unggas domestik | cacing tanah genus Allolobophora, Eisenia, Pheretina dan Ocnerodrilus. | Larva infektif | tersusun oleh lebih dari 20 proglotid yang semakin kebelakang semakin melebar di pertengahan tubuh, sehingga cacing terlihat mengarah segi tiga. Pada Skolek ditemukan Rostelum yang dipersenjatai dengan 12 – 14 kait. Proglotid : organ kelaminnya tunggal, lubang kelamin biasanya bermuara selang seling tidak menentu pada tepi atas ujung anterior. Uterus berbentuk kantong dan berlobus. Telur berbentuk bulat dengan diameter lebih dari 42 mikron dengan kulit yang bergranulasi . |
8. | Choanotaenia | C. Infundibulum | panjang 23 cm | Ayam dan kalkun | berpredileksi pada ½ bagian anterior usus halus ayam dan kalkun | lalat rumah (Musca domestica) dan berbagai kumbang dari genus (Aphadius, Calathus, Geotrupes dan Tribolium). | Larva infektif | Ada perbedaan segmen, dimana bagian posteriornya lebih lebar dibandingkan dengan yang dianteriornya, sehingga menjadi bentuk yang menciri (karakteristik) dari cacing ini. Skolek : ditemukan rostelum yang dipersenjatai dengan 16 – 20 kait berbentuk selinder (4). Proglotid : organ kelaminnya tunggal pada setiap segmen, uterusnya berbentuk kantong. Telur berbentuk bulat telur dan memiliki filamen panjang yang jelas (4).
|
9. | Dipylidium | D.Caninum | Panjangnya ebih dari 50 cm | Anjing, kucing | di dalam usus halus anjing dan kucing, serta kadang-kadang pada manusia (terutama anak-anak) | pinjal (ctenocephalides canis, Ctenocephalides felis dan fulex irritans) serta kutu Trichodectes canis | Larva infektif | Skolek : terdapat rostelum retraktil memiliki 3 – 4 baris kait berbentuk roset. Proglotid bunting memiliki tanda yang menciri (karakteristik) berbentuk seperti biji mentimun. Setiap proglotid terdapat dua pasang organ genital dan lubang kelamin dengan jelas terlihat pada setiap sisi lateral |
10. | Fimbriaria | F.Fasciolaris | panjangnya 2,5 – 4,2 cm | Angsa, ayam, burung liar | diusus halus itik, angsa, ayam&berbagai burung liar. | Copepoda dan Amfipoda
| Larva infektif | bagian anterior dari tubuh melipat memanjang disebut “pseudoskoleks’ yang berfungsi sebagai perlekatan. |
11. | Taenia | T. Saginata | panjangnya5 – 10 meter | manusia | cacing pita sapi – manusia | sapi, keledai, ilama | Larva infektif | Skolek : satu satunya jenis Taenia yang tidak dipersenjatai. Proglotid : memiliki percabangan uterus lateral berjumlah 15 – 35 buah. Setiap proglotid bunting tertapat lebih dari 100 telur |
12. | Taenia | T.solium | 5 meter | Manusia | cacing pita babi – manusia | babi | Larva infektif | skoleknya dipersenjatai oleh 2 baris kait dan proglotid terdapat percabangan uterus lateral berjumlah 7 – 12 buah |
13. | Taenia | T. Seratta | Panjang 2 meter | Kelinci, anjing | cacing pita kelinci – anjing | kelinci dan rodensia liar | Larva infektif | Skolek : dipersenjatai dengan 34 48 kait dalam 2 baris, kait yang lebih besar berukuran 225 – 294 mikron dan lebih kecil berukuran 132 – 177 mikron. Proglotida : yang bunting berukuran 8 – 10 x 4 – 5 mm, uterus memiliki 9 – 14 percabangan lateral pada setiap sisi. Telur berukuran 43 – 53 X 43 – 45 mikron 36 X 32 mikron |
14. | Taenia | T. Hydatige | panjang 75 cm sampai lebih dari 5 meter | Biri- biri, domba,sapi | cacing pita (biri-biri, domba, sapi, babi) – anjing | hati atau rongga peritoneum (domba, kambing, sapi, babi, tupai | Larva infektif | Skolek : dipersenjatai kait berjumlah 26 – 44 yang tersusun dalam 2 baris, yang besar berukuran 170 – 220 mikron dan yang kecil berukuran 110 – 160 mikron. Proglotid : yang bunting berukuran 10 – 14 X 4 – 7 mm, uterusnya mempunyai 5 – 10 cabang lateral. Telurnya berbentuk bulat panjang dan berukuran 38 – 39 X 34 – 35 mikron |
15. | Taenia | T. ovis | panjang 1 meter | Dombakambing | merupakan cacing pita (domba – kambing) – anjing | ditemukan pada (otot rangka, jantung, hati, diafragma dan maseter) domba dan kambing | Larva infektif | Skolek : dipersenjatai dengan 24 – 36 kait yang tersusun dalam 2 baris, kait yang lebih besar berukuran 156 – 188 mikron dan yang lebih kecil berukuran 96 – 128 mikron. Proglotid : percabangan uterus lateral berjumlah 20 – 25 cabang setiap sisi |
aduh hncur nii
BalasHapus