SIGNALEMENT
Nama pasien : pluto
Tanggal periksa : 13 Desember 2010
Alamat : pondok maha dua, Bukit Jimbaran
Jenis kelamin : jantan
Spesies : anjing lokal
BB/umur : 15 kg / 1 tahun
Pemeriksa : Kelompok 5
Veterinarian : Drh. A.A. Sagung Kendran, M.Kes
ANAMNESA
Spesimen berupa urine diambil dari anjing lokal jantan, berumur 1 tahun dengan berat badan 15 kg. Anjing milik Azis Nasution ini tidak menunjukkan gejala sakit ketika urinnya diambil. Menurut keterangan pemilik, semua anjing yang dipelihara, semuanya diberi pakan berupa pakan khusus anjing yaitu dog food dan minumnya diberikan air mineral.
KEADAAN UMUM DAN GEJALA KLINIS
Menunjukkan gejala klinis yang normal.
MATERI DAN METODE
A. Pemeriksaan fisik urine
Ø Jumlah urine
Pemeriksaan jumlah urin dilakukan dengan alat pengukur jumlah urine, pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui abnormalitas yang terjadi pada urine seperti poliuria, oligouria, anuria, dan nycturia.
Ø Warna dan buih
Pemeriksaan warna urine dilakukan dengan tabung reaksi atau urinometer. Warna urine tergantung dari jumlah urine yang dikeluarkan : urine yang berwarna encer berwarna pucat, urine yang pekat berwarna lebih tua.
Urine dikocok akan terjadi buih, adanya protein mempermudah terbentuknya buih.
Ø Kejernihan/kekeruhan
Nyatakan urine dalam pemeriksaan urine yang jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh.
Ø Bau
Urine yang masih baru baunya tidak keras.
Ø pH
Secara klinis pH urine tidak begitu penting, akan tetapi memberikan gambaran kearah etiologi dari infeksi saluran kencing atau adanya batu dalam saluran kencing dan memberi kesan tentang keadaan dalam tubuh. Dalam penentuan pH ini dapat dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, kertas nitrazine, komparator blok, pH meter, dan combistick.
Ø Berat Jenis
Kegunaan pemeriksaan berat jenis adalah untuk mengetahui proses konsentrasi dan dilusi dari bahan-bahan yang terlarut di dalam urin terutama ureum, NaCl.
B. Pemeriksaan Metode Aution Stick
Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat keadaan Glukosa, Protein, Bilirubin, Urobilinogen, pH, Spesifik Gravity Dichte (BJ), Blood, Ketoner, Nitrit, Leucosit, dan Colibration Pad dalam tubuh.
Prosedur kerja :
Aution stick yang telah disediakan dicelupkan kedalam urine yang telah disiapkan. Setalah dicelupkan kedalam tabung urine, stick sudah bisa dibaca hasilnya. Sebaiknya jangan lebih dari 1 menit untuk membaca hasilnya. Untuk pembacaan hasil, kita hanya melihat stick tersebut dengan tabel standart yang tertera pada sampul botol aution stick.
Gambar 1. Aution sticks
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pemeriksaan fisik urin
1. Jumlah urin yang didapat dari kelompok kami yaitu 170ml. ini menunjukkan poliuria karena biasanya anjing dalam sehari mengeluarkan kencing berkali- kali. Adapun jumlah urin ini dipengaruhi oleh pola makanan, cuaca, dan latihan.
Spesies | Jumlah liter / hari (24 jam) mg/kg/hari |
Sapi Perah | 8,8 - 22,6 (14,2) 14 |
Kuda | 2,0 - 11,0 (4,7) - |
Babi | 2,0 - 6,0 (4,0) - |
Anjing | 0,5 - 2,0 (1,0) 25-41 |
Manusia | 1,0 - 2,0 (1,0) 9-29 |
2. Warna dan buih
Hasil yang diperoleh berwarna kuning dan berbuih. Pemeriksaan warna urin dengan tabung reaksi atau urinometer. Warna urin tergantung dari jumlah urin yang dikeluarkan, urin yang encer berwarna pucat, urin yang pekat berwarna lebih tua. Normalnya urin berwarna kuning, atau kuning coklat. Warna ini terutama disebabkan karena “urochrom”.
Urine dikocok akan terjadi buih, adanya protein mempermudah terbentuknya buih. Normal berwarna putih, warna kuning disebabkan oleh karena adanya pigmen empedu (bilirubin) atau phenylazodian nopyridin. Dalam pemeriksaan kami warnanya adalah kuning pucat dan dengan buih yang normal yaitu buih berwarna putih.
3. Kejernihan/kekeruhan
Hasil yang diperoleh kejernihan normal. Nyatakan urine dalam pemeriksaan urine yang jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh. Urin yang normal dan baru umumnya jernih, kecuali urin kuda biasanya keruh dan berkabut karena adanya kristal CaCO3 dan mucus.
4. Bau
Hasil yang diperoleh dengan bau amonil. Urine yang masih baru baunya tidak keras. Bau urin yang normal disebabkan sebagian zat-zat organic yang menguap :
o Bau makanan yang zat volatile disebabkan makanan jengkol, pete, durian
o Bau obat-obatan : terpentin, antibiotic, menthol
o Bau amonil : adanya perombakan ureum oleh bakteri
o Bau seperti buah (manis) : Diabetes Mellitus
o Bau busuk : perombakan zat-zat protein (infeksi)
o Bau acetone : ketonosis
5. pH
Hasil pH yang diperoleh 6. Secara klinis pH urine tidak begitu penting, akan tetapi memberikan gambaran kearah etiologi dari infeksi saluran kencing atau adanya batu dalam saluran kencing dan memberi kesan tentang keadaan dalam tubuh. pH urin normal pada berbagai spesies hewan tergantung dari makanan yang di konsumsi serta metabolismenya.
pH urine normal
Spesies | Sifat Urine | pH Urine |
Kuda | Alkalis | 8,0 |
Sapi | Alkalis | 7,0–8,4 |
Domba | Alkalis | - |
Babi | Asam / Alkalis | - |
Anjing | Asam | 6-7 |
Kucing | Asam | 6-7 |
Manusia | Asam | 4,8-7,5 |
6. Barat jenis
Dari pemeriksaaan yang didapat berat jenis urin ini rendah yaitu 1000.
Normalnya berat jenis urine
Spesies
| Variasi | Rata-rata | spesies | variasi | Rata-rata |
Kuda | 1,02-1,050 | 1,035 | Sapi | 1,025-1,045 | 1,035 |
Domba | 1,015-1,045 | 1,030 | Kambing | 1,015-1,045 | 1,030 |
Babi | 1,010-1,030 | 1,015 | Anjing | 1,015-1,045 | 1,025 |
kucing | 1,020-1,040 | 1,030 | manusia | 1,015-1,030 | 1,020 |
|
|
|
|
|
|
B. Pemeriksaan Metode Aution Stick
Hasil yang bisa deperoleh dari pemeriksaan dipstick yaitu
Preparat
| Hasil |
Glukosa | Normal |
Protein | Normal |
Bilirubin | Normal |
Urobilinogana | Normal |
Ph | 6 |
Specific Gravity Dichte | 1.000 |
Blood | - |
Ketones | - |
Nitrites | - |
leucocytes | 250(radang) |
Selain itu ditemukan Kristal-kristal yang normal dalam urin yaitu granular cats dan blood cells (+)1.
INTERPRETASI
Dari pemeriksaaan fisik urin
v jumlah urin yang lebih banyak dari normal menunjukkan polyuria
v warna urin yang kuning pucat menunjukkan normal
v adanya buih berwarna putih juga menunjukkan normal
v berbau amonil menunjukkan adanya perombakan ureum oleh bakteri
v ph 6 merupakan ph yang normal untuk urin anjing
v berat jenis urin rendah mungkin disebabkan oleh banyak minum,diabetes insipidus karena kekurangn anti deuritk hormone, uremia yang telah melanjut dan nephritis yang kronis karena tidak mampunya ginjal untuk memekatkan urine.
Dari pemeriksaan Dipstik didapat glukkosa,protein,bilirubin dan urobilirubin yang normal dan tidak ditemukannya blood,ketones dan nitrites.
Tetapi ditemukan leucocytes sebanyak 250, ini menunjukkan adanya peradangan
DIAGNOSA
Secara umum tidak menunjukkan gejala klinik anjing tersebut sakit,tetapi hanya terjadi polyuria yang disebabkan oleh banyak minum dan adanya sedikit peradangan.
DAFTAR PUSTAKA
Dharmawan, S. et all. 2000. Penuntun Praktikum Hematologi Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Denpasar.
Dharmawan, S. 2002. Pengantar Patologi Klinik Veteriner. Hematologi Klinik. Cetakan II. Penerbit Universitas Udayana Kampus bukit Jimbaran. Denpasar.
Guyton & Hall, 1997. FISIOLOGI KEDOKTERAN. Ed. 9 – Jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar