Selasa, 25 Oktober 2011

kulit

kulit terdiri dari

  • Epidermis
  • Dermis
  • Lemak subkutan

epidermis

  • Paling luar, ketebalan < 1 mm
  • Dibagi menjadi 5 lapisan : Stratum corneum, Stratum lusidum, Stratum granulosum, Stratum spinosum, Stratum basale
  • –> sel utama yang berdiferensiasi adalah keratinosit –> keratin (suatu protein fibrosa)
  • Proses migrasi sel epiermis –> 28 hari
  • –> melanosit –> melanosoma —> melanin

dermis

  • Terdiri dari serabut kolagen elastin dan retikulin àkulit kuat dan lentur
  • Mempunyai pembuluh darah dan saraf
  • Terdapat limposit, histiosit, sel mast, leukosit
  • Adneksa: rambut, kuku kel ekrin, sebasea dan apokrin

Lemak subkutan

  • Isolasi suhu dan penyimpanan energi
  • Daya tarik sexual
  • Kelenjar keringat, kecuali telinga
  • Kelenjar sebasea; di dada, wajah, punggung aktivitasnya diatur oleh homon

Fisiologi kulit

  • Dapat dilihat, diraba, menjamin kelangsungan hidup
  • Menyokong penampilan dan kepribadian
  • Mempunyai arti estetik, ras
  • Komunikasi non verbal

Fungsi kulit

  • Proteksi
  • Absorpsi
  • Ekskresi
  • Persepsi sensori

– Tekanan; pacini

– Panas; rufini

– Dingin; krause

– Raba; taktil meisner

  • Pengaturan suhu tubuh
  • Membentuk figmen
  • Proses keratinisasi
  • Pembentukan vit D

Kelenjar sekitar kulit

  • Kelenjar keringat
  • Kelenjar ekrin

– Kecil, dangkal I ermis, bermuara di permukaan kulit, sekret encer ± 1,5 lt/24 jam, pada udara panas/kering ± 6 lt/24 jam. Sekresi dipengaruhi stress emosional, panas, sara simpatis

  • Kelenjar apokrin

– Letak lebih dalam, sekresi kental, terdapat pada axila, areola mamae, pubis.

  • Kelenajr sebasea
  • Terdapat di permukaan kulit, kecuali telapak tangan+kaki
  • Terletak I samping akar rambut, muara pada folikel rambut
  • Sekresi sebum àhormon androgen, pada remaja meningkat, menopause+manula menurun

rambut

  • Fungsi: memberi lap[isan lemak pada kulit, kuku, rambut, menahan evaporasi
  • Struktur keratin, ± 100.000 folikel rambut di kepala, N : 100-150 rambut gugur/hr
  • Warna ditentukan oleh kuantitas melanin, bila putih ada kegagalan membentik melanin
  • Siklus pertumbuhan rambut; fase pertumbuhan, atropi, istirahat(rontok)
  • Stressor lokal dan sistemik àrontok

Kuku

  • Bagian terminal lapisan tanduk yang menebal (stratun corneum).
  • Tdd; akar kuku (bagian yang terbenam di dalam kulit jari), badan kuku; bagian atas jaringan lunak ujung jari
  • Tumbuh 1 mm/mg, kontinue selama hidup
  • Fungsi melindungi jaringan dengan khususnya rabaan halus unung jari

Dima Septianingsih

05

Histologi Dari Melanosit

Alya Amila Fitrie

Fakultas Kedokteran

Bagian Histologi

Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN

Warna kulit tergantung pada 3 (tiga) komponen menurut derajat yang bervariasi. Jaringan memiliki warna inheren kekuningan akibat kandungan karoten. Adanya Hb beroksigen dalam dasar kapiler dari dermis memberinya warna kemerahan. Dan warna kecoklatan sampai kehitaman adalah akibat jumlah pigmen melanin yang bervariasi (1,2). Dari ketiga substansi berwarna ini hanya melanin yang dihasilkan di kulit. Melanin adalah produk dari melanosit (1).

Gambar 1 : Gambaran potongan kulit tebal. Terlihat pembuluh darah pada papilla dermis mensuplai nutrisi ke kulit. Pewarnaan Pikrosirius-hematoksilin .Pembesaran tingkat sedang.

Histologi Melanosit

Melanosit merupakan sel khusus yang terdapat pada epidermis, dijumpai di bawah atau di antara sel-sel stratum basalis dan pada folikel rambut (1,2). Asal embriologi dari

e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara 1

melanosit berasal dari sel krista neural. Melanosit memiliki bentuk badan sel bulat tempat bermulanya cabang-cabang panjang yang ireguler dalam epidermis. Cabang-cabang ini berada di antara sel-sel stratum basalis dan stratum spinosum (2,3).

Gambar 2. Diagram Melanosit. Juluran melanosit meluas hingga ke antara keratonosit. Granul melanin disintesis di dalam melanosit, kemudian bermigrasi ke dalam keratinosit.

Dengan mikroskop elektron terlihat sel yang berwarna pucat, berisikan banyak mitokondria kecil, kompleks golgi sangat berkembang, sisterna pendek pada retikulum endoplasma yang kasar (2).

Meskipun melanosit tidak dilekatkan dengan keratinosit yang berdekatan dengannya oleh desmosom, melanosit ini diletakkan ke lamina basalis dengan hemidesmosom.

e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara 2

Gambar 3. Gambaran mikroskop electron kulit manusia. Terdiri dari melanosit dan keratinosit. Terlihat granul melanin yang sangat banyak pada keratinosit di sebelah kanan dibandingkan yang terdapat di melanosit sendiri. Gambaran material putih di bagian bawah adalah kolagen dermis.

Pembentukan Pigmen Melamin (1)

Melanin dibentuk oleh melanosit dengan enzim tirosinase memainkan peranan penting dalam proses pembentukannya. Sebagai akibat dari kerja enzim tironase, tiroksin diubah menjadi 3,4 dihidroksiferil alanin (DOPA) dan kemudian menjadi dopaquinone, yang kemudian dikonversi, setelah melalui beberapa tahap transformasi menjadi melanin. Enzim tirosinase dibentuk dalam ribosom, ditransfer dalam lumer retikulum endoplasma kasar, melanosit diakumulasi dalam vesikel yang dibentuk oleh kompleks golgi. 4 tahapan yang dapat dibedakan pada pembentukan granul melanin yang matang.

Tahap 1 :

Sebuah vesikel dikelilingi oleh membran dan menunjukkan awal proses dari aktivitas enzim tirosinase dan pembentukan substansi granul halus; pada bagian perifernya. Untaian-untaian padat elektron memiliki suatu susunan molekul tirosinase yang rapi pada sebuah matrik protein.

Tahap 2 :

Vesikel (melanosom) berbentuk oval dan memperlihatkan pada bagian dalam filamen-filamen dengan jarak sekitar 10 nm atau garis lintang dengan jarak sama. Melanin disimpan dalam matriks protein.

Gambar 4. Diagram Melanosit, ilustrasi gambaran utama melanogenesis. Tirosinase di sintesis dalam retikulum endoplasma yang kasar dan diakumulasikan dalam vesikel kompleks Golgi. Vesikel yang bebas sekarang dinamakan melanosom. Sintesis melanin dimulai pada melanosom tahap II, di mana melanin diakumulasikan dan membentuk melanosom tahap III. Terakhirstruktur ini hilang dengan aktivitas tirosinase dan membentuk granul melanin. Granul melanin bermigrasi ke arah juluran melanosit dan masuk ke dalam keratinosit.

Tahap 3 :

Peningkatan pembentukan melanin membuat struktur halus agak sulit terlihat.

Tahap 4 :

Granul melanin matang dapat terlihat dengan mikroskop cahaya dan melanin secara sempurna mengisi vesikel. Utrastruktur tidak ada yang terlihat. Granul yang matang berbentuk elips, dengan panjang 1 μm dan diameter 0,4 μm..

Ketika dibentuk granul melanin migrasi di dalam perluasan sitoplasma melanosit dan ditransfer ke sel-sel dalam stratum germinativum dan spinosum dari epidermis. Proses transfer ini telah diobservasi secara langsung pada kultur jaringan kulit.

Granul melanin pada dasarnya diinjeksikan ke dalam keratinosit. Ketika di dalam keratinosit, granul melanin berakumulasi di dalam sitoplasma di daerah atas inti (supranuklear), jadi melindungi nukleus dari efek merusak radiasi matahari.

Meskipun melanosit yang membentuk melanin, namun sel-sel epitel/keratinositlah yang menjadi gudang dan berisi lebih banyak melanin, dibandingkan melanosit sendiri. Di dalam keratinosit, granul melanin bergabung dengan lisosom – alasan mengapa melanin menghilang pada sel epitel bagian atas.

Faktor-faktor penting dalam interaksi antara keratinosit dan melanosit yang menyebabkan pigmentasi pada kulit:

1. kecepatan pembentukan granul melanin dalam melanosit

2. perpindahan granul ke dalam keratinosit, dan

3. penempatan terakhirnya dalam keratinosit

Mekanisme umpan balik bisa bertahan selama dalam keratinosit

Melanosit dapat dengan mudah dilihat dengan fragmen inkubasi epidermis pada dengan dopa. Komposisi ini dikonversikan menjadi deposit coklat gelap melanin pada melanosit, reaksinya dikatalisasi oleh enzim tirosinase. Metode ini memungkinkan untuk menghitung jumlah melanosit per unit area epidermis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa melanosit tidak didistribusikan secara random di antara keratinosit, agak tampak ada pola pada distribusinya, yang disebut dengan epidermal-melanin unit.

Pada manusia, ratio dopa-positif melanosit terhadap keratinosit pada statum basah adalah konstan di dalam setiap area tubuh, tetapi bervariasi dari satu regio ke regio yang lain. Sebagai contoh, ada sekitar 1000 melanosit/mm2 di kulit daerah paha dan 2000/mm2 di kulit skrotum. Jenis kelamin dan ras tidak mempengaruhi jumlah melanosit/unit area. Perbedaan pada warna kulit terutama karena perbedaan jumlah granul melanin pada keratinosit.

e-USU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar